maaf,

3 Kata 'Sakti' yang mulai pudar di kalangan Remaja

6:14:00 AM feimiwijaya 0 Comments

Berawal dari pengamatan hal-hal sederhana, berakhir membawa saya untuk mencurahkan apa yang saya lihat. Tujuannya hanya 1, yaitu mengedukasi generasi penerus bangsa ini *berasa tua yah*

Thanks God, a few days later after I submitted the writing, it is published on CNN Student Indonesia :)

So, here is the link:


Again, saya copas ya dari original beritanya :D

JakartaCNN Indonesia -- ‘Tolong’, ‘Maaf’, ‘Terima Kasih’. Ini adalah 3 kata sakti yang menurut saya sudah mulai pudar di kalangan remaja saat ini. Tidak jarang, banyak remaja yang enggan mengatakan ketiga kata ini dengan alasan gengsi. Padahal, mengucapkan ketiga kata ini bukan berarti kita menjadi rendah diri, melainkan menunjukkan kerendahan hati kita sekaligus attitude kita yang kelak akan berguna ketika kita sudah bekerja nanti.

Seringkali kita meminta tolong kepada orang yang lebih tua daripada kita, namun mungkin secara ekonomi kurang mampu dibandingkan kita, seperti misalnya pembantu rumah tangga, kecenderungan itu selalu ada untuk menyuruh tanpa menyebutkan kata ‘tolong’. Remaja dewasa ini sebaiknya diajarkan supaya mereka juga tahu bagaimana menghormati kepada orang yang lebih tua, terlebih sehari-hari membantu kita di rumah, supaya di kemudian hari, hal ini berlaku umum dan bisa dilakukan ke semua orang ketika meminta bantuan.

Lain halnya dengan meminta maaf. Meminta maaf sering dikaitkan dengan mengakui kesalahan, dan sering dianggap kalah. Padahal, hal ini justru menunjukkan seberapa kedewasaan kita dalam menanggapi suatu perbedaan atau kesalahan. Hal ini bisa mulai dibiasakan ketika anak di rumah melakukan kesalahan, dia harus berani untuk meminta maaf duluan tanpa harus disuruh. Jika hal ini sudah ditanamkan sejak kecil, anak-anak cenderung tidak akan arogan karena merasa selalu benar.

Terakhir, ‘terima kasih’. Sekecil apapun itu, kita harus mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di sekitar kita yang telah membantu kita. Percaya atau tidak, kata-kata yang sederhana ini bisa membuat orang di sekeliling kita lebih respect dengan kita karena kesopansantunan yang kita miliki. Mungkin hal ini tidak seutuhnya bisa dirasakan langsung, tapi jika dilakukan terus menerus, niscaya kita bisa merasakan manfaat nya di kemudian hari.

Yuk, mari ajarkan generasi penerus bangsa kita untuk tetap terus memiliki sopan santun kepada orang-orang di sekitarnya!

0 comments:

kuliah,

My First Publication

5:47:00 AM feimiwijaya 0 Comments


Ketika kamu membaca judulnya, apa yang terlintas di benakmu?

Kesannya publication yang keren ya?

Hmm, I don't know is it cool or just ordinary, but the most important thing is I'm so grateful for this.

Berawal dari tulisan iseng2, kirim ke CNN Student, then a few days later, di publish :)

For the link, you can check on the link below:

http://student.cnnindonesia.com/pelajar/20160224131459-322-113166/melanjutkan-sekolah-ikut-pilihanmu-atau-orang-tua/

Detail beritanya saya copy kesini ya :)

Bulan Februari sudah hampir habis, buat kamu-kamu yang sebentar lagi akan lulus SMA, tentunya sudah mulai menentukan mau ke mana melanjutkan jenjang kuliah. Seringkali, keinginan kita untuk menentukan ke mana kita akan melanjutkan kuliah atau menentukan jurusan yang akan kita ambil terbentur dengan keinginan orang tua.

Banyak alasan yang diperdebatkan ketika kita memutuskan untuk memilih jurusan yang sesuai keinginan kita. Seperti misalnya, “Mau jadi apa setelah lulus kuliah?”, atau mungkin “Sudah tidak usah mencari jurusan yang rumit daripada kamu putus di tengah jalan”, atau bisa jadi saran orang tua adalah “Sudah kamu pilih jurusan ini saja karena mencari pekerjaannya gampang”.

Kita percaya bahwa orang tua tidak akan memberi saran yang buruk untuk anaknya, bukan? Hanya saja, terkadang pikiran orang tua berbeda dengan pikiran kita, sebagai generasi masa kini. 

Apalagi, trend saat ini adalah membuka lapangan pekerjaan sebagai wiraswasta dibandingkan dengan sebagai pencari pekerjaan. Hal ini bukan tidak berdasar, melainkan saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mendukung pertumbuhan wiraswasta yang idealnya adalah 10-20 persen masyarakat Indonesia menjadi pengusaha apalagi dalam rangka menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang sudah diberlakukan sejak 31 Desember 2015 yang lalu.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan sebelum memilih jurusan:

1. Ketika jurusan yang akan kita ambil bertentangan dengan keinginan orang tua, yakinkan mereka bahwa kita memiliki motivasi yang kuat dan akan bertanggung jawab atas jurusan yang kita pilih, dan akan berusaha sungguh-sungguh menyelesaikannya. Jangan lupa diskusikan apa yang menjadi cita-citamu di masa depan. Niscaya, orang tuamu akan mendukung sepenuhnya apapun yang menjadi keputusanmu.

2. Yakinlah itu adalah jurusan yang kamu ambil sesuai dengan apa yang kamu sukai, jangan sampai terpaksa, karena ketika kamu terpaksa menjalankannya, pelajaran semudah apapun, akan menjadi sukar kamu lewati ketika menjalani masa kuliah.

3. Banyak-banyak melakukan riset mengenai jurusan yang akan kamu pilih, seperti apa saja yang akan dipelajari, peluang mencari pekerjaan atau menciptakan lapangan pekerjaan setelah lulus, hal ini akan semakin meyakinkan dirimu untuk benar-benar memilih jurusan tersebut.

4. Jangan ikut-ikutan kata teman. Terkadang pilihan kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, Jangan mudah terbawa arus, karena minat dan bakatmu mungkin berbeda dengan temanmu. So, be yourself ya!

Semoga tips nya bermanfaat buat teman-teman yang masih bingung mau memilih jurusan kuliah ya!

0 comments:

February,

Kapan Nikah? Kapan Kawin?

1:27:00 AM feimiwijaya 0 Comments


It’s February already!

Who doesn’t love the most romantic month of the year?

On every 14th February, most couples are celebrating Valentine’s Day . 

Buat yang lagi deket-deketnya sama seseorang, pasti berharap ‘ditembak’ sama sang gebetan. Yang udah punya pacar, berharap dilamar *maunya*.

Apalagi buat sebagian orang yang boleh dibilang memasuki usia “quarter life crisis”. Menginjak usia ke dua puluh lima, apalagi buat seorang perempuan, pacar masih belum punya, tiap minggu ada aja kondangan ke nikahan teman, pressure dari lingkungan sekitar, bikin kita makin pusing tujuh keliling untuk berpikir yang namanya urusan Pernikahan.

Since I just getting married a few months ago, in the very young age (below 25), banyak teman-teman yang melontarkan pertanyaan seperti ini:

“Yakin udah siap?”

“Yakin dia yang terakhir?”

“Yakin dia orang yang tepat?”

“Gimana sih caranya tau that he is the one?”

Banyak banget pertanyaan yang seperti demikian dilontarkan oleh teman-teman sebaya, apalagi ketika membagi undangan. Jujur, saya juga sempat kebingungan menjawabnya. Apalagi, based on true story, banyak teman-teman yang sedang merencanakan pernikahan, kemudian putus di tengah jalan.  Banyak teman yang bilang itu pre-marriage syndrome. Itu wajar banget sih ternyata, dan saya juga pernah mengalami itu, ketika beberapa minggu menjelang D-Day, rasa galau itu timbul, rasa ragu juga turut bermunculan, dan ketakutan bagaimana kehidupan setelah menikah.

Menanggapi pertanyaan teman-teman soal keyakinan sudah siap, dan lain sebagainya, saya selalu berusaha menjawab, “mudah-mudahan siap dan semoga dia yang terbaik buat saya”. Ketika menjalin hubungan, dengan seseorang, muaranya adalah kalau tidak menikah ya putus. Semua cuma soal the matter of time. Udah ngerasa cocok, tapi menunda-nunda pernikahan, ya buat apa juga? Kalau memang ujung-ujungnya toh mau sama dia juga. Banyak yang bilang, belum siap menikah karena belum mapan. Tapi kenyataannya adalah, ketika kamu sudah mapan, apalagi khususnya perempuan, mungkin lebih susah lagi mencari jodoh karena mostly lelaki yang sepantaran maunya mencari yang jauh lebih muda lagi. Selain itu, kriteria kita juga pasti akan semakin tinggi ketika umur kita bertambah. Mungkin mindset nya harus diubah, “menikah harus supaya mapan, bukan menunggu mapan”.


Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana mengetahui bahwa dia adalah orang yang paling tepat buatmu. Jujur, waktu itu saya sempat tertegun dan berpikir, “benar ga sih ini pacar yang terakhir?”. Mungkin ini sulit ya menjawabnya, tapi 1 cara yang saya bisa sarankan adalah just follow your heart, because your heart knows everything.  Kalau kamu yakin dan percaya, kamu nyaman dengan dia, bisa diajak berkomunikasi, bertukar pikiran, percayalah bahwa dia adalah teman terbaik untuk hidupmu selamanya. Karena kecantikan dan kegantengan itu akan pudar seiring dengan berjalannya waktu, tapi karakter, akan menetap selamanya di diri seseorang. Jadi, jangan memutuskan untuk menikah hanya karena dia ganteng atau cantik saja. 

Last but not least, ada orang yang ketika di challenge oleh temannya, jadi makin bingung mau nikah atau tidak, karena nanti takut tidak bisa hangout lagi bareng teman-temannya, tidak bisa ngobrol soal anak muda lagi, dan lain sebagainya. In my opinion, semuanya itu balik lagi ke tujuan awal. Kamu masih mau having fun sama teman-teman, atau sudah siap untuk berkomitmen? Kalau kamu masih punya pemikiran untuk meraih sesuatu cita-cita terlebih dahulu sebelum kamu menikah (misalnya S2), ya just go through it. Jangan sampai kamu menikah karena teman-temanmu sudah nikah, atau karena lingkungan mu yang menginginkanmu untuk menikah. 

Menikah bukan soal mewahnya pesta pernikahan, berapa jumlah tamu yang datang, uang yang dihabiskan di hari pernikahan, tapi pernikahan adalah penyatuan dua insan, seumur hidup. Ingat, no turning back ya. One until you die.

Mengutip perjanjian pernikahan di gereja, kira-kira begini bunyinya:

"I _____, take you ______, to be my wedded wife/husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness."

See? Betapa sacral nya kata-kata itu, apalagi ketika diucapkan di depan Altar.

Percayalah, jika kamu berdoa, meminta yang terbaik, pasti kamu akan diberikan-Nya yang terbaik pula.

So, coba deh telisik lagi niatanmu untuk nikah, sudah siapkah kamu untuk berkomitmen seumur hidup?

Semoga ga galau lagi ya yang mau nikah, dan semoga segera menemukan tambatan hatinya :)

Cheers,

Feimi Wijaya

0 comments:

Dreamcatcher,

Resolution(s)

9:43:00 PM feimiwijaya 0 Comments



Hello!
It’s finally a new year ;)

Welcome 2016! It’s a new year, it’s a new you!

It's kind of a bit late for speaking about resolution, but I think it's okay since it's still the first month of the year, isn't it?
Hopefully on this year, we are better, more successful from previous years :)

Speaking of New Year, resolution(s) are inevitably from our life.

Before speaking of new hope in 2016, I think we should be thankful for what we have been trough in 2015 :)

Some of good memories have been through smoothly, and I really thankful to God.

In 2015, I started a new life, a new journey, a new phase in my life. I was getting MARRIED on this year. After 3 and half years being together, then we decided to get married in young age. It was not easy for me, because for some reasons, I still have so many to do lists, so many dreams that I haven't been achieved. I was afraid that if I'm getting married very young, I wouldn't be able to pursue my dreams, or just stay at home or being a housewife. But now, I think I was wrong, I'm even more positive, more productive to work, since I have nothing to worry about, now, we are no longer two, but one :)

I have so many thoughts to share, but there was no time since I was very busy to write the tips for bride-to-be. I will share the tips and tricks to prepare the wedding, from my experience soon :)

Still in 2015, I also went to Hongkong for honeymoon, far from romantic, but the most important thing is I really enjoy the travel, we were getting here and there like two lovebirds who don't know where they go, just let it flow, just enjoy the trip! I will also share the tips on my next post, so you can also experience our trip by getting there by ourselves, not using tour ;)

About work, I'm still working at my previous company since early 2014. On the other hand, I was accepted as piano teachers near my home, and through teaching, I can share my knowledge about music to our successors. I do enjoy teaching once a week, because the kids are really funny, and they all have humble heart, and it also enhance my social skills to take care of children, and realize that as human, we are unique, we are different between one and another, and we are gifted.
That's only a glimpse of my 2015. 

Now, it's a new year, many things to come, it's a new hope, new you, new everything. 

Another Resolution(s).

It's only a word if you don't do it. It will become a planning, years after years. 
For me, a resolution is like my target that should be achieved in this year (and hopefully I can make it real). It's not much, the key point is, the resolution should make me to be a better person.

 

LET’S HAVE A DREAM! DON’T BE AFRAID OF YOUR DREAM.


Let's have a dream on the beginning of this year, before it's too late :)

One of my greatest dream on this year is starting this blog. Writing, is not a new thing for me, I was like not confidence to write, even though I always write the story on my own diary at home. It's like my old hobby that I'm not realize that it is already part of me along these days. Why I love writing on diary? Because through diary it’s like you can express yourself, without anyone judge you.

Until one day, I read a quote on my church newsletter:


This is the reason and my inspiration until I have a courage to publish my writing. I don't know what it will become, but the only thing I know is I should do it now, whatever it is. And hopefully, all my writing will be your inspirations :)

Another thing about resolution. I heard so many people around me saying, "What is new year? Just another day, just another year".
Anyway, a new year is the time to self-reflection, to compare ourselves to others in a good way, so we can be more positive and productive. It's not that difficult to make a resolution, just be simple, it can be studying a new thing, explore a new thing, travel to new places that we never been. You can start exploring new things, such as learn how to cook or maybe learn about make up, music lessons, language or any other activities that can add up your value as a human. Because we will never know about future, and who knows, that simple things that can lead us from nothing to something in the future :)
And 1 more thing, there is no such wasting time on learning, because that's the only thing that no body can steal from you.




First thing first, make it simple but details.
Just prepare a little step to achieve your resolution. For example, I want to start blogging. I should set up the target, how many story that I'm going to share, how about the concept, the purposes of this blog, etc.  

Second, since I'm sure the resolution will become resolution(s), then it's better for you to note those resolutions on your personal agenda. So you can monitor very well, at least every week, then you can review it at the end of the year. Hopefully 75% of it can be done. 

Third, this is the hardest part (I admit it). CONSISTENCY.

"The beginning is perhaps more difficult than anything else, but keep heart, it will turn out all right." - Vincent van Gogh. 

I know it is difficult, but I'm sure if you are focus and consistent, you will finish with full of happy feelings for achieving what you dream of.

Last but not least, KEEP BELIEVING
I know, and I'm sure, sometimes our surrounding are never support us to do what we do believe.
One thing that I believe, if you have a big dreams, just keep praying and believing, because God is never sleep. He will listen to our prayers, and I believe, it can happen :) 

Once again, HAPPY NEW YEAR everyone!

Be Positive
Be Energetic
Be Productive 
Keep Dreaming
Keep Believing

Cheers,

Feimi Wijaya

 

0 comments: