Kompetisi Tak Terlihat,

Kompetisi Tak Terlihat.

9:20:00 AM feimiwijaya 0 Comments

SUKSES.

Apa sih artinya Sukses?

Lelah aku mendengarnya. Bingung tak tentu arah. Bosan mendengarnya.

Entahlah.

Semua orang mau sukses.

Semua orang tau teorinya, tapi kebanyakan dari mereka, bingung bagaimana memulainya.

Salah 1 nya ya saya, apalagi di umur almost a quarter century. It's about struggling, for yourself. By yourself.

Apalagi di era dunia digital, semuanya serba med-sos. Apa2 di publish di med-sos. Semua terlihat bagus dari luar, tapi belum tentu aslinya juga begitu.


Ngeliat orang punya pekerjaan keren, jadi kepengen kerja kantoran.
Ngeliat orang dapat beasiswa ke luar negeri, kepengen juga kuliah lagi.
Ngeliat orang punya bisnis sukses dan berhasil, jadi kepikiran resign dari pekerjaan sekarang, mau punya bisnis juga.
Ngeliat orang nikah, mau nikah juga, padahal belum siap lahir batin buat menghadapi hal-hal yang lebih besar setelahnya.

Setelah kebanyakan ngeliat orang, apa yang saya lakukan?

Termenung dan merenung.

Tiap hari waktu berjalan, hari demi hari, menit demi menit, detik demi detik. Hanya melihat, memperhatikan orang-orang sekitar, tanpa sadar bahwa kita juga punya waktu yang sama, yang bisa habis begitu saja jika kita hanya berdiam diri. Yang akan habis begitu saja, jika kita cuma duduk-duduk saja, scroll up and down our media social, eh tau2 hari sudah larut malam. Ujung-ujungnya? Not productive at all.

Theoretically, kita tahu, mencapai kesuksesan tidaklah mudah, apalagi jika kita harus memulainya dari bawah. Berbagai penolakan pasti akan kita hadapi, tapi percayalah semuanya akan berbuah manis ketika waktunya tiba.

SEBUAH PERENUNGAN

Pernah ga sih kalian komentar ketika melihat teman kalian ngepost yang oke banget di Path or Instagram like this 'Wah keren banget ya dia sekarang, udah bisa punya ini, punya itu, jalan-jalan kemana-mana'

Oke itu adalah hal pertama yang memicu saya untuk keluar dari zona nyaman saya ketika sudah bekerja di sebuah perusahaan setelah 3 tahun lulus kuliah. I looked back myself, "Where am I for the past 3 years?." Ngeliat orang lain sudah punya ini dan itu, tapi diri sendiri gini2 aja sepertinya. Bukan berarti bekerja atau pekerjaan saya sebelumnya ini tidak bagus lho ya, tapi lebih buat refleksi diri sendiri, life goal yang selama ini pernah ada, dan masih banyak hal yang belum tercapai.

Banyak juga kok orang yang bekerja, dan sudah berhasil, seperti misalnya, dia happy banget di tempat dia bekerja, itu juga salah 1 yang bisa bikin kita berhasil di tempat kita bekerja. Selain itu, misalnya kita juga sering mendapat kepercayaan untuk mengemban suatu pekerjaan yang berat, dan itu adalah suatu tantangan besar buat kita, ketika berhasil, menurut saya, itu adalah suatu kesuksesan yang tak ternilai buat hidup kita. 

Semakin sering baca berita, nonton tv, banyak banget anak-anak jaman sekarang yang udah bisa sukses, dengan cara mereka masing-masing. Hal ini yang membuat saya yakin, apapun itu, pilihan hidup kita, selama kamu yakin dan percaya, pasti ada aja jalannya.

Selama ini, SUKSES mungkin bagi sebagian orang hanya melulu soal materi, tapi menurut saya, sukses itu bisa banyak hal. Ketika kamu bisa menginspirasi banyak orang, banyak hal, itu adalah suatu kesuksesan yang tak ternilai. Ketika tujuan utama kita sukses hanya soal materi, mungkin kita akan mengesampingkan banyak hal, seperti kehidupan sosial dengan sesama, kehidupan beragama, dan lain-lain.

BANYAK JALAN MENUJU ROMA

Banyak jalan menuju Roma = Banyak jalan menuju sukses

Enggak harus jalan-jalan keliling dunia kalau mau dibilang sukses.
Enggak harus jadi President kalau mau dibilang sukses.
Enggak perlu bergaya mewah kalau mau dibilang sukses.
Enggak perlu jadi orang lain kalau kamu mau dibilang sukses.

It's all about your life, your choice, your own path, ga usah dengerin tetangga kiri-kanan, pokoknya kalau suka apa ya jalanin aja. Ada resikonya? Tanggung sendiri juga. Kata orang gak kece? Ah biarin aja, mereka juga belum tentu betul juga, ya kan?

Begitulah hidup, kadang terlalu sering melihat ke atas, bikin kita lupa bersyukur.

Terlalu sering melihat ke bawah, kita jadi merasa jumawa, dan cepat berpuas diri.

Semoga kita bisa semakin bijak menghadapi derasnya pencitraan di dunia maya, karena belum tentu di dunia nyata, kenyataannya seperti itu juga.

Itulah suatu perenungan saya pada malam hari ini. Moga-moga ga cuma saya yang masih ada galau-galaunya di umur segini. Haha.

Semoga besok pagi kita bisa lebih semangat lagi ya memulai hari! Yey! :)






0 comments:

Angkot,

Jakarta, an Inevitable Traffic

3:00:00 AM feimiwijaya 0 Comments

As my current hometown, hidup berdampingan sama yang namanya macet sudah tidak diragukan lagi.
Kebayang kan rasanya, tiap hari kemana aja, pasti ketemu sama yang namanya macet.
Apalagi buat kita yang bekerja di sekitaran pusat-pusat pemerintahan, seperti misalnya Thamrin, Sudirman, Medan Merdeka, dan sekitarnya.
Kapan ya kira-kira ga macet?

Macet banget ya...

Banyak cara sudah ditempuh oleh pemerintah, seperti misalnya pemberlakuan aturan 3-in-1, pembangunan busway, sampai dengan pemberlakukan pelarangan untuk motor supaya tidak melintas di beberapa jalan protokol.

Tapi hasilnya? Masih gitu-gitu aja. Macet juga tidak kunjung benar-benar cair. Sampai akhirnya ikut-ikutan mikirin, kira-kira gimana ya caranya mengatasi macet ini? Dan sebenarnya apa sih akar permasalahan utama dari macet ini sendiri?

Ada beberapa hal yang menurut saya menjadi sumber kemacetan:
1. Ourselves
    Kenapa kira-kira no.1 ourselves? Ya emang kita-kita sih semuanya yang bikin macet. Tapi sebenarnya gak gitu juga sih yaa. Yang bikin macet karena kita para pengemudi yang kadang nyetir nya suka sembarangan. Suka gamau antri, suka nyerobot, dan nyetir suka-suka. Jadi gatau aturan gitu kesannya. Kira-kira hal ini kenapa ya? Ya mungkin pas buat SIM pada nembak, jadi ya ga begitu paham aturan menyetir yang baik dan benar. betul betul betul? *hayo ngaku siapa yang SIM nya nembak*
   
2. Angkot
    Kadang suka give up banget sama angkutan umum 1 ini. Kadang ga bisa disalahin juga, namanya juga cari duit, cuma kadang yang suka rese adalah, mereka biasanya suka banget berenti sembarangan, sehingga menghalangi kendaraan yang mau lewat. Padahal kan halte tuh banyak ya, cuma sayang kondisinya suka tidak layak digunakan, atau kadang posisinya juga suka di tengah jalan, jadi ya kadang ribet juga. Selain itu, penumpang nya juga kadang suka memberhentikan angkot sembarangan, ya mau gamau deh abang angkot langsung mendadak ngerem. 

3. Motor
    Udah tau kan kendaraan beroda dua ini luar biasa banget banyaknya? Layaknya tawon di kebun, itu lah hal pertama yang saya rasakan ketika pertama kali belajar menyetir. YA AMPUN BANYAK BANGET! Serem kayak mau diserang gitu kan apalagi pas di lampu merah yang udah mau ganti warna jadi hijau. Belum lagi yang kadang bawa motornya suka beda2 tipis sama mobil, suka kayak mau nyerempet gitu. Belum lagi motor-motor yang kadang atau seringkali lampu sen nya ke kiri, eh tau2 belok kanan. hadeeuhh. 1 hal lagi, misalnya lagi liat mobil udah sen ke kiri, tetep aja kan mereka nyalip dari kiri, dan ga akan mau ngalah setelah kepepet. doengg. 

4. Lampu Merah
    Kenapa Lampu Merah suka bikin macet? Karena kadang ada pembagian yang tidak merata antara yang lampu hijau nya cepet, sama yang lamaa banget. Baru bentar hijau nya, eh tau2 udah merah lagi. Yang ada kita bisa kali ya 5 menit buat antri di lampu merah yang sama.

5. Pejalan Kaki
    Lagi-lagi ga jauh2 dari kita. Kalau gak pengendaranya, ya yang jalan kaki. Why? Karenaa kadang pejalan kaki itu suka nyebrang sembarangan, padahal ada zebra cross atau jembatan penyebrangan. Terus kalau nyetopin kendaraan umum, misalnya taksi gitu, wah suka seenaknya! Kadang di tikungan lah, atau dimanapun mereka merasa perlu. Apalagi kalau jalanannya cuma 2 jalur, yauda deh tin tin klakson ga mungkin terelakkan.


REVOLUSI MENTAL.

Seperti kata presiden kita, we need a mental revolution, and it is GREAT.

Kemacetan ga akan bisa hilang, kalau kita sebagai pengguna jalan raya tidak merubah diri kita masing-masing. Jadi, ga cuma pemerintah aja yang bekerja, tapi kita juga harus turut bekerja sama dengan mereka.

Pertama, kita bisa lebih taat aturan. Cobalah menyebrang di jalan raya, berhentiin angkutan umum pada tempatnya, kalau sen ke kanan ya belok ke kanan, jangan malah ke kiri, yang ada bikin tabrakan atau bikin bingung pengguna jalan lain.

OH YA 1 HAL LAGI. Kalau udah lampu kuning, sebaiknya kita lebih berhati-hati karena sudah mau merah, bukannya malah menancap gas ya karena sudah mau berhenti. hehe (walaupun kadang saya juga suka masih begitu *peace*)

Tapi, menurut kacamata saya, masih ada beberapa hal fundamental yang dibutuhkan sama ibu kota negeri ini.

Misalnya aja nih ya soal angkot.

Coba deh siapa yang tau angkot rumahnya nomor berapa kalau kamu ga pernah naik angkot dan kepepet? Kira-kira tau ga ya?

Jujur, karena saya jarang menggunakan angkutan umum, saya kurang familiar nih kira-kira mesti naik kopaja, atau metromini, atau angkot biru yang kecil-kecil itu supaya saya bisa sampai ke rumah? Lebih prefer naik taksi sih, karena tinggal duduk terus bilang ke driver nya, lalu sampai. Walaupun ya agak lebih mahal.

Jadi first thing first adalah karena tidak ada kejelasan informasi mengenai angkutan umum ini.

Kedua, perbaikan halte. Sebenarnya halte ini bisa dibuat berintegrasi loh! Ya okelah kalau busway punya halte sendiri. Tapi buat angkot, tukang ojek, dan lain-lain bagaimana? Mereka malah biasanya berhenti sembarangan kan buat nunggu penumpang? Ya gimana lagi, abis halte nya biasa kurang terawat, kurang jelas informasinya, kadang posisinya juga kurang nyaman ya, misalnya di dekat ujung tikungan, gimana caranya mau nunggu di halte? Kadang juga jauh dari kantor atau kediaman kita. Agak repot ya jalan kaki lagi buat sampe halte.

Saran saya nih yaa..

Angkot kan sebenarnya kita butuhin juga, buat nganterin kita ke rumah, karena kadang rutenya bisa masuk ke komplek2 gitu. Apalagi di era serba teknologi ini, Mungkin pemerintah bisa juga buat apps yang isi nya buat rute-rute angkutan umum. Jadi enaknya kita misalnya mau dari Monas ke Plaza Semanggi. Nah, nanti disitu bisa dikasih tau tuh kira-kira kita enaknya take a bus nomor berapa, atau butuh naik angkot atau apa. So cool, isn't it?

Moga-moga saja ada orang pemerintahan yang baca tulisan super simple ini untuk mewujudkan Angkutan umum yang aman dan juga nyaman ya :D



0 comments:

Film,

Your Inner Peace

8:11:00 PM feimiwijaya 0 Comments


What’s inside your head when you heard about ‘inner peace’?

A calm, peace inside your soul, what else?

This writing is really inspired by one of my favorite film, Kungfu Panda 3.


Who doesn’t love about this cute Panda? Have you all watched this film?

I prefer not to give the synopsis about this film. However, I’m trying to look from different side.
I thought the big idea of this movie is Po the Panda is trying to save the village from a big monster named Kay. He is actually chosen from an old man turtle named Oogway that someday he can fight against Kay. Even though Oogway was very confident that Po can do it, but Po himself was never believe on it. He always thinks that he cannot do anything, until one day, something was brought his father to that village and brought him going back to Panda Village, finding his brothers and sisters, inner peace, and then at the end of the story, he can fight against Kay and of course WIN.

That’s only a glimpse about the story.

After I watched the movie, I can get 2 reflections for my life.

The first one is about when Po believes that he was born from an egg, because a chicken who’s taking care of him from baby told that he is his father. He believed it because his surrounding was chicken, there is no Panda like him, until one day someone that looks like him is coming to pick him up to go back to Panda Village. Afterwards, he realized that the chicken is not his Father.
There was something that I believe, if you want to be something, you have to be surrounded by people that have the same goals with you. Otherwise, you will be something like people around you. The very simple example is when a man, very kind man, surrounded by thieves. Is he going to be a thief? I’m very sure 100% YES! Because the surroundings will lead you and influence what you are going to be.

The second thing, when Po was appointed to lead all of Panda Village member to fight against Kay. Po was maximizing the potential within each individual. He didn’t teach one by one to learn Kung Fu, however, he set strategy to utilize all Panda by using their ability. For example, the dancer, Po was maximizing her ability to dance, so that it can be used to deceive the enemy. I think it’s all the same with us. Sometimes, we are trying to be someone that we adore, instead of maximizing what is given to us. 

I believe all of us have uniqueness. Sometimes we just need time to find our inner peace or something that we are good at, or even we need someone to wake us up so we can make our dreams come true, instead of just adore somebody, trying to imitate them, then we will fail so many times.

Before it’s too late and so many times wasted, let us take some time, just relax, and think over who we are, what we are going to do, and what we want. Because the future is on our hand, so, let decide from now :)

0 comments:

Beauty Blogger,

Hada Labo Community Gathering.. 1 Sold every 2 Seconds..

7:10:00 AM feimiwijaya 0 Comments

For the first time, I joined this event. It’s called Hada Labo Community Gathering.

Poster Hada Labo Community Gathering

Awalnya  saya diajak untuk ikutan acara ini karena sahabat saya bekerja di sebuah perusahaan advertising agency, dan Hada Labo adalah salah 1 kliennya. Nah, mungkin kamu belum tau Hada Labo ini darimana sih asalnya?

Hada Labo adalah product dari Jepang, yang di produksi oleh PT Rohto Laboratories Indonesia dengan lisensi dari Jepang. Pasti pada ga nyangka yah, yang kita tahu PT Rohto memproduksi obat tetes mata, ya kan?

Slogannya adalah “terjual 1 setiap 2 detik“ menurut saya adalah salah 1 kampanye advertising yang luar biasa, yang dapat meyakinkan masyarakat betapa hebatnya produk ini.
Salah satu tujuan community ini adalah memperkenalkan produk ini tentunya kepada wanita2 seperti kita. Yang diundang boleh siapa aja, karena acaranya gratis, dan bisa memperluas pergaulan juga, karena bisa kenalan sama wanita-wanita lain yang punya background berbeda, jenis dan tipe kulit berbeda, gaya yang berbeda, dan lain sebagainya.

Berlokasi di Demang Resto dan Cafe, Sarinah, Jakarta, acara ini berlangsung dari pukul 16.00-18.00 (ya tapi ujung-ujungnya ngaret hihi).

Ketika saya datang sekitar pukul 4, hal pertama yang dilakukan adalah mengisi biodata diri. Kemudian duduk2 sebentar, minum welcome drink, mulai cari2 teman baru, ngobrol dengan teman-teman 1 meja.

Lagi pada duduk-duduk sambil menunggu acara dimulai

Lagi pada ngobrol sama teman-teman lainnya
Selagi menunggu, kita juga bisa cek kondisi kulit kita secara gratis. Jadi akan ada alat yang diletakkan ke mukamu, lalu nanti diliat, apakah muka kita kusam, cerah, kering, berminyak, banyak komedo atau tidak, keadaan pori-pori, dan kondisi kulitmu lainnya. Setelah tahu kondisi kulit kita, lalu kita akan di suggest oleh orang yang membantu kita mengecek kondisi wajah untuk memakai produk dari Hada Labo variant yang mana.  Selain itu, kita juga bisa coba langsung loh sama produknya, enggak dipakai ke muka sih, tapi minimal ke tangan juga sudah lumayan yaa hehe.

Tempat skin check (yang ada 2 orang sedang duduk)
                                   
Nah, setelah menunggu kurang lebih 45 menit, acara pun dimulai. Hari itu ada 2 sesi, sesi pertama tentang yoga. Jadi ada certified Yoga Instructor (kebetulan aku lupa namanya hehe) yang memberikan sedikit knowledge tentang yoga, terutama buat kita-kita yang kerja kantoran, yang jarang banget bergerak (beranjak dari kursi aja males kan), apalagi yoga (betul? :P). Jadi kita diajarin sedikit berolahraga, misalnya dengan melatih keseimbangan berdiri 1 kaki, duduk dengan posisi tegak, menarik tangan ke atas, melipat tangan ke samping, dan masih banyak lagi. Ya pokoknya yang simple, karena yang simple aja susah dilakuin apalagi yang ribet kan haha.

Presentasi tentang Yoga
Acara berikutnya dilanjutkan dengan presentasi dari Marketing Manager PT Rohto Indonesia, beliau yang memperkenalkan produk-produk dari Hada Labo itu sendiri. Dan saat ini, Laura Basuki menjadi Brand Ambassador dari brand Hada Labo itu sendiri. Produk yang dijelaskan tidak begitu detail, tapi minimal kita bisa dapat a brief knowledge tentang produk yang akan kita gunakan, karena kalau tidak kenal maka tidak sayang, bukan? Hehe.

Presentasi dari Tim Hada Labo
Setelah selesai penjelasan, maka dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Buat 2 orang yang melontarkan pertanyaan, ternyata bisa dapat hadiah loh! Sayang sekali ya waktu itu saya enggak ikutan tanya karena keduluan haha. Tapi jangan sedih, karena ketika sebelum pulang, masing-masing akan membawa goodie bag yang berisi 2 pack kecil sample size dari Hada Labo! :D

Selesai semuanya, dilanjutkan dengan sesi jualan. Haha. Harganya sih katanya lebih murah, tapi saya sendiri belum pernah meng-compare, jadi percaya saja kalau di pameran atau acara seperti ini pastinya lebih murah dong ya karena kan ajang promosi hehe J

Look what I got here! *ujung-ujungnya beli*

2 plastik biru itu free dari Hada Labo, Yang warna putih sebelah kiri itu susu pelembab, kemudian CC Cream, lalu yang paling kanan gratisan juga cleansing oil :D

Setiap kelipatan 50 ribu, kita berhak untuk mendapatkan 1 kupon lucky dip, yang kemudian akan dipanggil nomornya di akhir acara (sayangnya kali ini juga lagi-lagi belum beruntung). Waktu sudah menunjukkan pukul 6.30, setelah puas berbelanja, dan juga menikmati makan malam (lumayan dapat nasi goreng hihi), kita sudah boleh pulang. Dan seperti yang saya bilang tadi, masing-masing orang yang dapat berhak mendapatkan 1 goodie bag! Yeay! Looking forward to another event like this :D






0 comments:

maaf,

3 Kata 'Sakti' yang mulai pudar di kalangan Remaja

6:14:00 AM feimiwijaya 0 Comments

Berawal dari pengamatan hal-hal sederhana, berakhir membawa saya untuk mencurahkan apa yang saya lihat. Tujuannya hanya 1, yaitu mengedukasi generasi penerus bangsa ini *berasa tua yah*

Thanks God, a few days later after I submitted the writing, it is published on CNN Student Indonesia :)

So, here is the link:


Again, saya copas ya dari original beritanya :D

JakartaCNN Indonesia -- ‘Tolong’, ‘Maaf’, ‘Terima Kasih’. Ini adalah 3 kata sakti yang menurut saya sudah mulai pudar di kalangan remaja saat ini. Tidak jarang, banyak remaja yang enggan mengatakan ketiga kata ini dengan alasan gengsi. Padahal, mengucapkan ketiga kata ini bukan berarti kita menjadi rendah diri, melainkan menunjukkan kerendahan hati kita sekaligus attitude kita yang kelak akan berguna ketika kita sudah bekerja nanti.

Seringkali kita meminta tolong kepada orang yang lebih tua daripada kita, namun mungkin secara ekonomi kurang mampu dibandingkan kita, seperti misalnya pembantu rumah tangga, kecenderungan itu selalu ada untuk menyuruh tanpa menyebutkan kata ‘tolong’. Remaja dewasa ini sebaiknya diajarkan supaya mereka juga tahu bagaimana menghormati kepada orang yang lebih tua, terlebih sehari-hari membantu kita di rumah, supaya di kemudian hari, hal ini berlaku umum dan bisa dilakukan ke semua orang ketika meminta bantuan.

Lain halnya dengan meminta maaf. Meminta maaf sering dikaitkan dengan mengakui kesalahan, dan sering dianggap kalah. Padahal, hal ini justru menunjukkan seberapa kedewasaan kita dalam menanggapi suatu perbedaan atau kesalahan. Hal ini bisa mulai dibiasakan ketika anak di rumah melakukan kesalahan, dia harus berani untuk meminta maaf duluan tanpa harus disuruh. Jika hal ini sudah ditanamkan sejak kecil, anak-anak cenderung tidak akan arogan karena merasa selalu benar.

Terakhir, ‘terima kasih’. Sekecil apapun itu, kita harus mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di sekitar kita yang telah membantu kita. Percaya atau tidak, kata-kata yang sederhana ini bisa membuat orang di sekeliling kita lebih respect dengan kita karena kesopansantunan yang kita miliki. Mungkin hal ini tidak seutuhnya bisa dirasakan langsung, tapi jika dilakukan terus menerus, niscaya kita bisa merasakan manfaat nya di kemudian hari.

Yuk, mari ajarkan generasi penerus bangsa kita untuk tetap terus memiliki sopan santun kepada orang-orang di sekitarnya!

0 comments:

kuliah,

My First Publication

5:47:00 AM feimiwijaya 0 Comments


Ketika kamu membaca judulnya, apa yang terlintas di benakmu?

Kesannya publication yang keren ya?

Hmm, I don't know is it cool or just ordinary, but the most important thing is I'm so grateful for this.

Berawal dari tulisan iseng2, kirim ke CNN Student, then a few days later, di publish :)

For the link, you can check on the link below:

http://student.cnnindonesia.com/pelajar/20160224131459-322-113166/melanjutkan-sekolah-ikut-pilihanmu-atau-orang-tua/

Detail beritanya saya copy kesini ya :)

Bulan Februari sudah hampir habis, buat kamu-kamu yang sebentar lagi akan lulus SMA, tentunya sudah mulai menentukan mau ke mana melanjutkan jenjang kuliah. Seringkali, keinginan kita untuk menentukan ke mana kita akan melanjutkan kuliah atau menentukan jurusan yang akan kita ambil terbentur dengan keinginan orang tua.

Banyak alasan yang diperdebatkan ketika kita memutuskan untuk memilih jurusan yang sesuai keinginan kita. Seperti misalnya, “Mau jadi apa setelah lulus kuliah?”, atau mungkin “Sudah tidak usah mencari jurusan yang rumit daripada kamu putus di tengah jalan”, atau bisa jadi saran orang tua adalah “Sudah kamu pilih jurusan ini saja karena mencari pekerjaannya gampang”.

Kita percaya bahwa orang tua tidak akan memberi saran yang buruk untuk anaknya, bukan? Hanya saja, terkadang pikiran orang tua berbeda dengan pikiran kita, sebagai generasi masa kini. 

Apalagi, trend saat ini adalah membuka lapangan pekerjaan sebagai wiraswasta dibandingkan dengan sebagai pencari pekerjaan. Hal ini bukan tidak berdasar, melainkan saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mendukung pertumbuhan wiraswasta yang idealnya adalah 10-20 persen masyarakat Indonesia menjadi pengusaha apalagi dalam rangka menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang sudah diberlakukan sejak 31 Desember 2015 yang lalu.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan sebelum memilih jurusan:

1. Ketika jurusan yang akan kita ambil bertentangan dengan keinginan orang tua, yakinkan mereka bahwa kita memiliki motivasi yang kuat dan akan bertanggung jawab atas jurusan yang kita pilih, dan akan berusaha sungguh-sungguh menyelesaikannya. Jangan lupa diskusikan apa yang menjadi cita-citamu di masa depan. Niscaya, orang tuamu akan mendukung sepenuhnya apapun yang menjadi keputusanmu.

2. Yakinlah itu adalah jurusan yang kamu ambil sesuai dengan apa yang kamu sukai, jangan sampai terpaksa, karena ketika kamu terpaksa menjalankannya, pelajaran semudah apapun, akan menjadi sukar kamu lewati ketika menjalani masa kuliah.

3. Banyak-banyak melakukan riset mengenai jurusan yang akan kamu pilih, seperti apa saja yang akan dipelajari, peluang mencari pekerjaan atau menciptakan lapangan pekerjaan setelah lulus, hal ini akan semakin meyakinkan dirimu untuk benar-benar memilih jurusan tersebut.

4. Jangan ikut-ikutan kata teman. Terkadang pilihan kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, Jangan mudah terbawa arus, karena minat dan bakatmu mungkin berbeda dengan temanmu. So, be yourself ya!

Semoga tips nya bermanfaat buat teman-teman yang masih bingung mau memilih jurusan kuliah ya!

0 comments:

February,

Kapan Nikah? Kapan Kawin?

1:27:00 AM feimiwijaya 0 Comments


It’s February already!

Who doesn’t love the most romantic month of the year?

On every 14th February, most couples are celebrating Valentine’s Day . 

Buat yang lagi deket-deketnya sama seseorang, pasti berharap ‘ditembak’ sama sang gebetan. Yang udah punya pacar, berharap dilamar *maunya*.

Apalagi buat sebagian orang yang boleh dibilang memasuki usia “quarter life crisis”. Menginjak usia ke dua puluh lima, apalagi buat seorang perempuan, pacar masih belum punya, tiap minggu ada aja kondangan ke nikahan teman, pressure dari lingkungan sekitar, bikin kita makin pusing tujuh keliling untuk berpikir yang namanya urusan Pernikahan.

Since I just getting married a few months ago, in the very young age (below 25), banyak teman-teman yang melontarkan pertanyaan seperti ini:

“Yakin udah siap?”

“Yakin dia yang terakhir?”

“Yakin dia orang yang tepat?”

“Gimana sih caranya tau that he is the one?”

Banyak banget pertanyaan yang seperti demikian dilontarkan oleh teman-teman sebaya, apalagi ketika membagi undangan. Jujur, saya juga sempat kebingungan menjawabnya. Apalagi, based on true story, banyak teman-teman yang sedang merencanakan pernikahan, kemudian putus di tengah jalan.  Banyak teman yang bilang itu pre-marriage syndrome. Itu wajar banget sih ternyata, dan saya juga pernah mengalami itu, ketika beberapa minggu menjelang D-Day, rasa galau itu timbul, rasa ragu juga turut bermunculan, dan ketakutan bagaimana kehidupan setelah menikah.

Menanggapi pertanyaan teman-teman soal keyakinan sudah siap, dan lain sebagainya, saya selalu berusaha menjawab, “mudah-mudahan siap dan semoga dia yang terbaik buat saya”. Ketika menjalin hubungan, dengan seseorang, muaranya adalah kalau tidak menikah ya putus. Semua cuma soal the matter of time. Udah ngerasa cocok, tapi menunda-nunda pernikahan, ya buat apa juga? Kalau memang ujung-ujungnya toh mau sama dia juga. Banyak yang bilang, belum siap menikah karena belum mapan. Tapi kenyataannya adalah, ketika kamu sudah mapan, apalagi khususnya perempuan, mungkin lebih susah lagi mencari jodoh karena mostly lelaki yang sepantaran maunya mencari yang jauh lebih muda lagi. Selain itu, kriteria kita juga pasti akan semakin tinggi ketika umur kita bertambah. Mungkin mindset nya harus diubah, “menikah harus supaya mapan, bukan menunggu mapan”.


Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana mengetahui bahwa dia adalah orang yang paling tepat buatmu. Jujur, waktu itu saya sempat tertegun dan berpikir, “benar ga sih ini pacar yang terakhir?”. Mungkin ini sulit ya menjawabnya, tapi 1 cara yang saya bisa sarankan adalah just follow your heart, because your heart knows everything.  Kalau kamu yakin dan percaya, kamu nyaman dengan dia, bisa diajak berkomunikasi, bertukar pikiran, percayalah bahwa dia adalah teman terbaik untuk hidupmu selamanya. Karena kecantikan dan kegantengan itu akan pudar seiring dengan berjalannya waktu, tapi karakter, akan menetap selamanya di diri seseorang. Jadi, jangan memutuskan untuk menikah hanya karena dia ganteng atau cantik saja. 

Last but not least, ada orang yang ketika di challenge oleh temannya, jadi makin bingung mau nikah atau tidak, karena nanti takut tidak bisa hangout lagi bareng teman-temannya, tidak bisa ngobrol soal anak muda lagi, dan lain sebagainya. In my opinion, semuanya itu balik lagi ke tujuan awal. Kamu masih mau having fun sama teman-teman, atau sudah siap untuk berkomitmen? Kalau kamu masih punya pemikiran untuk meraih sesuatu cita-cita terlebih dahulu sebelum kamu menikah (misalnya S2), ya just go through it. Jangan sampai kamu menikah karena teman-temanmu sudah nikah, atau karena lingkungan mu yang menginginkanmu untuk menikah. 

Menikah bukan soal mewahnya pesta pernikahan, berapa jumlah tamu yang datang, uang yang dihabiskan di hari pernikahan, tapi pernikahan adalah penyatuan dua insan, seumur hidup. Ingat, no turning back ya. One until you die.

Mengutip perjanjian pernikahan di gereja, kira-kira begini bunyinya:

"I _____, take you ______, to be my wedded wife/husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness."

See? Betapa sacral nya kata-kata itu, apalagi ketika diucapkan di depan Altar.

Percayalah, jika kamu berdoa, meminta yang terbaik, pasti kamu akan diberikan-Nya yang terbaik pula.

So, coba deh telisik lagi niatanmu untuk nikah, sudah siapkah kamu untuk berkomitmen seumur hidup?

Semoga ga galau lagi ya yang mau nikah, dan semoga segera menemukan tambatan hatinya :)

Cheers,

Feimi Wijaya

0 comments:

Dreamcatcher,

Resolution(s)

9:43:00 PM feimiwijaya 0 Comments



Hello!
It’s finally a new year ;)

Welcome 2016! It’s a new year, it’s a new you!

It's kind of a bit late for speaking about resolution, but I think it's okay since it's still the first month of the year, isn't it?
Hopefully on this year, we are better, more successful from previous years :)

Speaking of New Year, resolution(s) are inevitably from our life.

Before speaking of new hope in 2016, I think we should be thankful for what we have been trough in 2015 :)

Some of good memories have been through smoothly, and I really thankful to God.

In 2015, I started a new life, a new journey, a new phase in my life. I was getting MARRIED on this year. After 3 and half years being together, then we decided to get married in young age. It was not easy for me, because for some reasons, I still have so many to do lists, so many dreams that I haven't been achieved. I was afraid that if I'm getting married very young, I wouldn't be able to pursue my dreams, or just stay at home or being a housewife. But now, I think I was wrong, I'm even more positive, more productive to work, since I have nothing to worry about, now, we are no longer two, but one :)

I have so many thoughts to share, but there was no time since I was very busy to write the tips for bride-to-be. I will share the tips and tricks to prepare the wedding, from my experience soon :)

Still in 2015, I also went to Hongkong for honeymoon, far from romantic, but the most important thing is I really enjoy the travel, we were getting here and there like two lovebirds who don't know where they go, just let it flow, just enjoy the trip! I will also share the tips on my next post, so you can also experience our trip by getting there by ourselves, not using tour ;)

About work, I'm still working at my previous company since early 2014. On the other hand, I was accepted as piano teachers near my home, and through teaching, I can share my knowledge about music to our successors. I do enjoy teaching once a week, because the kids are really funny, and they all have humble heart, and it also enhance my social skills to take care of children, and realize that as human, we are unique, we are different between one and another, and we are gifted.
That's only a glimpse of my 2015. 

Now, it's a new year, many things to come, it's a new hope, new you, new everything. 

Another Resolution(s).

It's only a word if you don't do it. It will become a planning, years after years. 
For me, a resolution is like my target that should be achieved in this year (and hopefully I can make it real). It's not much, the key point is, the resolution should make me to be a better person.

 

LET’S HAVE A DREAM! DON’T BE AFRAID OF YOUR DREAM.


Let's have a dream on the beginning of this year, before it's too late :)

One of my greatest dream on this year is starting this blog. Writing, is not a new thing for me, I was like not confidence to write, even though I always write the story on my own diary at home. It's like my old hobby that I'm not realize that it is already part of me along these days. Why I love writing on diary? Because through diary it’s like you can express yourself, without anyone judge you.

Until one day, I read a quote on my church newsletter:


This is the reason and my inspiration until I have a courage to publish my writing. I don't know what it will become, but the only thing I know is I should do it now, whatever it is. And hopefully, all my writing will be your inspirations :)

Another thing about resolution. I heard so many people around me saying, "What is new year? Just another day, just another year".
Anyway, a new year is the time to self-reflection, to compare ourselves to others in a good way, so we can be more positive and productive. It's not that difficult to make a resolution, just be simple, it can be studying a new thing, explore a new thing, travel to new places that we never been. You can start exploring new things, such as learn how to cook or maybe learn about make up, music lessons, language or any other activities that can add up your value as a human. Because we will never know about future, and who knows, that simple things that can lead us from nothing to something in the future :)
And 1 more thing, there is no such wasting time on learning, because that's the only thing that no body can steal from you.




First thing first, make it simple but details.
Just prepare a little step to achieve your resolution. For example, I want to start blogging. I should set up the target, how many story that I'm going to share, how about the concept, the purposes of this blog, etc.  

Second, since I'm sure the resolution will become resolution(s), then it's better for you to note those resolutions on your personal agenda. So you can monitor very well, at least every week, then you can review it at the end of the year. Hopefully 75% of it can be done. 

Third, this is the hardest part (I admit it). CONSISTENCY.

"The beginning is perhaps more difficult than anything else, but keep heart, it will turn out all right." - Vincent van Gogh. 

I know it is difficult, but I'm sure if you are focus and consistent, you will finish with full of happy feelings for achieving what you dream of.

Last but not least, KEEP BELIEVING
I know, and I'm sure, sometimes our surrounding are never support us to do what we do believe.
One thing that I believe, if you have a big dreams, just keep praying and believing, because God is never sleep. He will listen to our prayers, and I believe, it can happen :) 

Once again, HAPPY NEW YEAR everyone!

Be Positive
Be Energetic
Be Productive 
Keep Dreaming
Keep Believing

Cheers,

Feimi Wijaya

 

0 comments: