Perawatan Pasca Melahirkan - Dian Mustika

Buat Ibu-ibu yang udah pernah melahirkan, pastinya enggak asing lagi ya sama si Dian Mustika. Tapi buat yang belom pernah melahirkan sebelumnya seperti saya (ini anak pertama), pasti baru aja tau belakangan hasil ngulik-ngulik forum.

Nah, setelah baca-baca di forum pun, mostly jarang banget juga ketemu cerita detailnya si Dian Mustika ini apa dan kenapa harus mijit menggunakan jasa mereka. So, setelah melakukan perawatan, saya bisa share disini ceritanya 😊

Jadi pertama-tama, waktu tanya-tanya sama si Dian Mustika ini, paketnya ada 2 macam, ada yang 15x ada yang 30x. Mengenai harga, sebenarnya bervariasi tergantung daerahnya. Kalau saya waktu itu diberikan penawaran harga 3.2 juta Rupiah untuk 15x, dan 6.2 juta Rupiah untuk pertemuan 30x. 

Untuk melakukan booking, sebaiknya untuk yang mau normal dikira-kira saja kapan due nya, karena kalau melakukan persalinan normal, setelah pulang ke rumah, kita bisa langsung melakukan perawatan, kalau persalinan melalui proses Caesar, baru boleh melakukan treatment setelah 2 minggu pasca lahiran, karena menunggu bekas jahitannya kering.

Setelah melakukan booking tanggal, kita harus memberikan DP sekaligus sebesar 500 ribu Rupiah sebagai tanda jadi dan sebagai bentuk kesungguhan kita untuk menggunakan jasanya. Jadi bisa ngelock tanggal istilahnya. Apabila kamu sudah pulang ke rumah, bisa segera memberitahukan ke mereka supaya bisa dibuatkan jadwal kunjungan perawatan di rumah.

Sebelum melakukan perawatan, ada beberapa hal yang harus kamu siapkan, yaitu:
1    1. Kasur lipat
Kasur lipat ini digunakan untuk mijit di lantai, supaya enggak langsung kena lantai nih
2    2. Sarung kotak-kotak 2 pcs
Kenapa harus sarung kotak-kotak? Karena sarung kotak-kotak itu adalah sarung buat lelaki (yang ini saya baru ngeh haha) dan ukurannya lebih besar dari ukuran sarung perempuan yang bercorak batik. Kain sarung ini berguna untuk menutupi badan ketika badan kita sedang di uap. Nah kalau enggak punya kain sarung kotak-kotak gimana? Enggak apa-apa enggak perlu beli, bisa diganti kok menggunakan seprai single (kalau tinggi badan kira-kira sekitar 150 cm), atau kalau emang orangnya tinggi, bisa juga menggunakan seprai berukuran besar.
3    3. Ember
Nah kalau ember ini, gunanya untuk menampung air yang berisi rendaman rempah-rempah yang sudah dimasak, warna airnya nanti berwarna merah, dan digunakan untuk mandi setelah perawatan lulur.
4    4. Panci berukuran diameter 26 cm atau 28 cm
Panci ini harus yang berukuran 26 cm atau 28 cm. Kenapa? Karena pancinya akan diletakkan di bawah kursi baso untuk proses penguapan. Kalau bisa pancinya yang sudah tidak akan digunakan lagi untuk memasak ya. Kalau enggak punya gimana? Waktu itu saya titip ke therapistnya untuk dibelikan di pasar seharga 55 ribu Rupiah.
5    5. Kursi baso
Namanya kursi pastinya digunakan buat duduk dong ya. Jadi nanti kita duduk di kursi sambil menggunakan kain sarung, lalu dari bawah ada panic yang sudah berisi rempah, nanti akan diaduk oleh therapistnya supaya uap nya naik ke atas.
6    6. Handuk kecil
Handuk kecil ini hanya digunakan untuk yang melewati proses persalinan dengan cara c-section, karena untuk menutupi bekas luka jahitan ketika memakai gurita.

Untuk treatment pasca melahirkan, saya memilih paket yang 15x perawatan. Basic nya sebenarnya yang 15x ini. Kalau yang ambil paket 30x, berarti paket 15x yang diulang lagi. Jadi, hari ke-16 sampai dengan hari ke-30 itu paketnya sama dengan hari pertama sampai hari ke-15.

Apa aja sih yang didapatkan dari perawatan pasca melahirkan ini?

Jadi perawatannya sebenarnya dibagi menjadi 2 bagian:
  •       Pijit, massage payudara, totok wajah, parem, pilis + uap rempah
  •       Lulur, massage payudara, totok wajah, parem, pilis + mandi rempah
Ketika treatment nya adalah pijit, sebaiknya kita harus sudah mandi terlebih dahulu, karena setelah pijit memang tidak boleh mandi lagi supaya tidak masuk angin. Sedangkan kalau treatmentnya adalah lulur, enggak masalah kalau belum mandi, karena setelah lulur memang harus mandi lagi.

Jadi hari ke-1 s/d 3: treatment pijit
Hari ke-4: lulur
Hari ke-5 s/d 6: Pijit
Hari ke-7: lulur + massage bayi
Hari ke-8 s/d 10: Pijit
Hari ke-11: Lulur
Hari ke-12 s/d 14: Pijit
Hari ke-15: lulur + massage bayi 

Setiap harinya, setelah semua treatment selesai, akan ada pemasangan gurita + stagen. Gurita dan stagennya dipinjamkan dari Dian Mustika. Namun, buat hari terakhir, jangan lupa ya siapkan gurita kita sendiri ya.

Berapa lama sih treatment nya? Setiap hari sekitar 2 jam.

Untuk waktu perawatan? Biasa diberitahukan 1 hari sebelum perawatan.

Apa bisa ganti therapist? Di tengah-tengah perawatan, apabila kita memang tidak cocok dengan therapist nya, boleh kok request ke kantor Dian Mustika untuk ganti therapist.

Cara Pembayarannya? DP 500 ribu, hari ke-3 membayar 50% dari sisanya, dan 3 hari sebelum terakhir harus sudah melakukan pelunasan.

Nanti selama perawatan, kita akan mendapatkan beberapa jenis jamu, yaitu: jamu setelah melahirkan (digodok ya, rasanya agak pahit), jamu menyusui, beras kencur, kunyit asem, dan ada juga rempah-rempah (bukan untuk diminum ya) tapi untuk membersihkan daerah kewanitaan, yang dari judulnya sih sari rapet. Hahahaa.

Ini contoh jamu dari Dian Mustika
Menurut saya, treatment nya lumayan membantu sekali untuk mengatasi badan kita yang pegal-pegal setelah melahirkan. Apalagi selama hamil, pastinya badan kita pegal sekali ya menahan beban si baby di dalam yang tambah lama membesar. Enak kok rasanya kayak putri raja kan dipijet tiap hari. Hahaha.


Selamat mencoba ya para Moms! 😊

Cheers,

Feimi Wijaya

A journey to be a mother – with caesaria operation

Setelah 40 minggu melewati masa kehamilan, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Kini saatnya menunggu kelahiran si buah hati yang sudah lama kita nantikan.

Proses persalinan yang akan kita lewati pun bisa melalui persalinan normal atau melalui operasi Caesar. Tentunya, semua orang pasti mendambakan persalinan normal, bukan? Proses recovery yang cepat, dan melahirkan dengan jalan lahir alami pastinya semua ibu ingin melalui proses tersebut, sayangnya tidak semua orang mampu melahirkan normal.

Hal ini pun terjadi dengan saya, sudah berniat lahiran normal, eh, last minute si dedek enggak turun-turun ke jalan lahir, akhirnya mau tidak mau, harus memutuskan operasi, karena memang sudah waktunya juga, sudah hampir 40 minggu si kecil di dalam perut.

Awalnya, saya menunggu dan berusaha untuk lahiran normal, di usia kehamilan 36 minggu, saya mulai mengikuti senam hamil, menjalani yoga untuk ibu hamil dengan menonton youtube, memperbanyak jalan kaki juga supaya si dedek cepat turun ke jalan lahir. Pengukuran lebar panggul pun sudah dilakukan oleh dokter, dan sudah di cek, lebar panggulnya cukup. Selain itu, karena mata saya minusnya tinggi yaitu minus 9, jadi saya pun sudah melakukan pengecekan retina mata khususnya ke dokter mata, dan hasilnya sebenarnya minus tinggi saya pun tidak jadi kendala untuk melalui persalinan normal.

Sayangnya, sampai minggu ke 39, si dedek enggak turun-turun ke jalan lahir, selain itu, ternyata setelah di USG, penyebab si dedek enggak turun ke jalan lahir yaitu karena posisi kepalanya walaupun sudah di bawah, tapi agak serong ke samping atau istilah kedokterannya disebut obliq, jadi, kalau ditunggu sampai mules pun, belum tentu dia bisa masuk panggul, dan, kalau memang mau tetap melalui persalinan normal, resikonya terlalu tinggi.

Okey dan akhirnya last minute, setelah melalui bukaan 2, dan enggak berlanjut ke penambahan bukaan, akhirnya saya memutuskan untuk melakukan operasi Caesar keesokan harinya. Untung saja saya cepat mengambil keputusan, karena dari malam hari ke subuh, saya merasakan mules setiap 15 menit sekali, yang membuat saya sulit tidur. Jadinya double deh, udah mules, eh harus operasi juga.

Deg-degan mau operasi

Setelah berdiskusi dengan keluarga, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk melalui proses persalinan Caesar karena kondisi si dedek yang tidak memungkinkan untuk lahiran normal, dan juga terlalu berbahaya buat saya.

Jadinya saya memutuskan untuk melakukan operasi Caesar tanggal 13 July 2017 yang lalu karena si dedek juga sudah memasuki minggu ke 40.

Apa saja sih yang dipersiapkan sebelum operasi?

For me, personally, this is the first time I will be hospitalized. Enggak pernah menjalani rawat inap sebelumnya, enggak pernah diinfus juga, semuanya serba pertama. Takut? Iya banget, tapi gimana lagi kan, pilihan ngelahirin Cuma 2 cara, mau lewat bawah atau lewat perut. Wkwk.

Oke, jadi pertama-tama, setelah memutuskan untuk melahirkan secara operasi, kita minta surat pengantar dari obgyn (dokter kandungan) kita untuk melakukan booking ruang operasi dan ruang perawatan. Setelah melakukan pendaftaran tersebut, kita langsung menuju ruang bersalin terlebih dahulu untuk melakukan persiapan sebelum operasi
1. Pengecekan jantung Ibu
Pertama-tama, kita akan disuruh berbaring, setelah itu nanti perawat akan merekam jantung kita terlebih dahulu sekitar 5 menit.
2. Pengecekan jantung bayi melalui pengukuran CTG (Cardiotograph)
Jadi nanti setelah perekaman jantung Ibu selesai, kita langsung akan melakukan pengukuran denyut jantung bayi dan pergerakan bayi di dalam, jadi nanti kita juga dikasih tombol gitu, yang harus dipencet kalau dedeknya gerak atau nendang. Pengecekan ini berlangsung selama 30 menit, jadi harus ke wc dulu, karena enggak boleh ada break di tengah-tengah.
3. Cukur-cukur
Nah, cukur-cukur daerah kewanitaan ini perlu banget dilakukan sebelum lahiran. Tapi buat yang belum sempat ke salon/waxing, tenang saja, kita akan dibantu oleh para suster untuk membersihkan daerah tersebut.
4. Cek laboratorium
Sebelum melakukan operasi, kita harus melakukan pengecekan darah terlebih dahulu. Komponen detailnya saya kurang tahu, tapi yang pasti salah 1 nya adalah pengecekan cepat atau tidaknya pembekuan darah kita. Hal ini berguna agar bekas sayatan operasi kita cepat kering lukanya.

Allright, ini persiapan di malam hari sebelum tindakan operasi keesokan harinya. Karena saya rencana operasi tanggal 13 July 2017 yang lalu pukul 9 pagi, jadi saya memilih kembali tidur di rumah, lalu datang ke rumah sakit untuk persiapan lanjutan pukul 5 pagi. 

Setelah tiba di rumah sakit, saya menunggu terlebih dahulu di ruang bersalin. Selagi menunggu suami mengurus urusan administrasi, suster akan menyuntikkan test antibiotic ke tubuh kita. Dan ini test yang penting banget ya, kalau sampai terlewat, fatal sekali akibatnya. Kenapa test antibiotic ini penting? Karena takutnya apabila selama 15 menit antibiotic bereaksi dengan tubuh kita, yaitu kulit menjadi sangat kemerahan, itu tandanya antibiotic ini tidak cocok dengan tubuh kita, dan akan mengganggu paru-paru ibu / bayinya. Serem kan ya?

Nah, setelah aman antibiotiknya, saya menunggu kembali sampai waktu operasi tiba di kamar perawatan. Kira-kira 1.5 jam sebelum operasi, baru mulai ganti baju dan pasang infus terlebih dahulu. Ketika waktu operasi sudah semakin dekat, sekarang saatnya bersiap untuk menuju ruang operasi. Jeng jeng jeng.

HEADING TO OPERATION ROOM

Oke, ketika nama mulai dipanggil, ranjang mulai didorong, rasanya campur aduk banget! Kayak mau ujian, tapi sendirian, enggak ada temennya sama sekali. Suami dilarang masuk ke ruang operasi, alasannya sih jelas banget ya, takutnya suami malah pingsan, pasiennya jadi 2 dehh.

Jadi setelah dari kamar perawatan, saya didorong ke ruang recovery room terlebih dahulu. Udara mulai menusuk dingin ketika menuju ruang recovery room, tapi ternyataaa kata susternya, ini gak seberapa, ruang operasi bakalan much cooler than this.  O..ooww… Nah, ketika di ruang recovery infus yang sudah dipasang tadi, baru disambung ke cairan infusnya, karena ketika di kamar baru dipasang selangnya saja. Di ruangan ini, dokter anastesi yang membantu saya untuk menyambungkan cairan infus, lalu beliau juga sudah menjelaskan kalau anatesi yang diberikan bakal bius local, yang berarti saya akan masih sadar, tapi tidak akan merasakan sakit dari perut ke bawah. Setelah operasi, suhu tubuh akan turun, dan akan diberikan penghangat atau heater, supaya suhu tubuh kita kembali normal.

GET READY? GET SET… GO….

Yuk mari didorong ke ruang operasi. Kesan pertama? DINGIN BANGET YAAA. Rame banget pula lagi.

Jadi tim nya di ruang operasi itu lumayan banyak ya. Kalau enggak salah hitung ada sekitar 6 di ruangan itu. Yang saya ingat, disana ada dokter operator (dokter obgyn kita yang akan melakukan operasi), didampingi dokter asisten (dokter obgyn juga), dokter anastesi, dokter anak, dan 2 bidan.

Pertama-tama, hal yang dilakukan sebelum operasi adalah obat bius. Saya disuruh duduk sambil memeluk bantal, dan dengan posisi agak bungkuk, karena dokter anastesi akan menyuntikkan obat bius di sekitar rongga sum-sum tulang belakang. Sakit? Enggak juga, malah lebih sakit ketika disuntikkan test antibiotic.

Setelah itu, langsung kita akan disuruh cepat-cepat tiduran di meja operasi, sebelum obatnya bekerja dan kita akan menjadi kaku. Tapi hebatnya, setelah obat ini disuntikkan, kerasanya di tubuh adalah obat tersebut menjalar dari pinggang ke bawah sampai ujung kaki. Setelah tiduran, kaki rasanya sedikit semutan sekitar 10 menit. Selain itu, tangan kita juga disuruh terlentang kemudian semacam diikat supaya tidak bergerak. Kemudian, pembatas dada dinaikkan, kemudian ditutup kain supaya kita tidak bisa melihat apa yang terjadi di bawah sana. Tangan sebelah kanan juga dipasang alat tensi otomatis yang akan memompa setiap 3 menit sekali. Oh ya, kita juga akan dipasangi selang oksigen di hidung supaya bisa bernafas dengan lebih leluasa.

Deg-degan banget rasanya setelah tiduran, sendirian, dikelilingi banyak orang. Tapi untungnya dokter anastesinya, Pak dr. Kyat Sidharta, helpful sekali, dan bikin tenang, karena selalu disemangati terus supaya enggak deg-degan karena mereka disana semuanya menjaga saya.

Setelah semua persiapan beres, tim dokter akan memperkenalkan diri, setelah itu mereka akan melakukan timing. Operasi dilakukan akhirnya pukul 10.05 pagi. Operasi dimulai oleh dr. Stella Shirley Mansyur (dokter obgyn saya), dengan melakukan penyayatan perut, kemudian setelah jaringan perut terakhir terbuka, perut kita akan didorong dan sedikit digoyang-goyang dari atas supaya si bayi bisa terdorong ke bawah dan keluar. Setelah 12 menit kemudian, lahir lah si jabang bayi dari perut. Oak oek oak oek. Kyaaaaaa. Finallyyyy :’)))) I can’t forget that moment when I heard the baby cried.

Hello Baby William :)
Setelah baby dikeluarkan dari perut, dokter akan melihat jam dan memberitahukan jam lahirnya. Setelah itu bidan akan membersihkan bayi kita, kemudian si bayi diberi handuk karena ruangan operasi sangat dingin sekali, dan si dedek bayi akan dibawa oleh dokter anak untuk ditaruh di atas dada kita untuk melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) selama beberapa menit, kemudian si bayi dibawa kembali oleh dokter. 

Sayangnya ketika IMD saya yang ada mual banget, mungkin efek dari perutnya habis diguncang-guncang, jadinya benar-benar rasanya sebentar banget ketika IMD. Setelah beres IMD, saya masih mendengar dokter berbicara, namun rasanya dokter anastesi memberikan obat tidur, jadi rasanya ngantuk sekali tapi masih bisa sadar sayup-sayup kalau masih ramai orang di ruang operasi. Setelah beres, karena badan masih kaku, saya dipindah ke kasur biasa dengan cara digeser, seperti menggunakan tandu, karena tidak bisa gerak, tapi itu pun masih kleyengan rasanya.

Kemudian saya didorong keluar dari ruang operasi, kurang tahu ya selesainya jam berapa, karena udah keleyengan terus ngantuk banget rasanya. Ketika didorong di ruang recovery, dan diberikan heater, rasanya menggigil sekali sampai tidak bisa berhenti kedinginan. Rasanya lumayan lama, sekitar 30 menit. Setelah di ruang recovery, suami akan dipanggil masuk untuk menemani. Ketika badan sudah stabil lagi suhunya, tibalah saatnya saya akan didorong ke kamar perawatan. Efek obat biusnya bertahan lumayan lama, sekitar 5-6 jam setelah operasi, jadi sekitar jam 3 sore saya baru enggak begitu ngantuk, dan kaki baru bisa digerakkan sedikit demi sedikit.

Recovery nya sebenarnya enggak terlalu lama, hanya 1 hari sudah langsung lepas infus dan cutteter (selang untuk pipis). Setelah itu keesokan harinya kita harus sudah mulai belajar jalan, supaya tidak manja di Kasur terus.

Sakit banget? Sebenarnya enggak juga, Cuma deg-degan nya itu sih yang juara!!

Pain killer juga kayaknya segambreng lewat infus, ada obat minum, ada obat dimasukkin dari anus. Pokoknya don’t worry, ga sesakit yang dibayangin sebenernya. Cumaaa, yang bikin agak sakit itu bagian perut, karena ternyata kata dokter yang sakit itu karena kontraksi Rahim kita yang mengecil, dari segede balon, kembali kecil lagi.

So… dinikmati aja… I believe mau normal atau caesar, perjuangan menjadi Ibu sama saja, and it is not that easy. 


Yang penting, cara apapun yang ditempuh, bisa membuat ibu dan bayinya selamat ya 😊

Cheers,

Feimi Wijaya

USG 4D bersama Dokter Bambang Karsono

Sesuai judulnya, kali ini I would like to share my experience about USG 4D.

Excited sekali rasanya buat USG 4D, dan sekaligus deg-degan. Karena menurut dari pengalaman orang-orang, 4D itu sangatlah detail, jadi kalau *amit-amit* ada suatu keanehan/ketidaksesuaian dalam janin bisa segera terdeteksi.

Usia kehamilan yang dianjurkan untuk dapat USG 4D adalah dari 6-7 bulan, karena bayi sudah hampir mencapai perkembangan di tahap akhir. Sebenarnya dari USG 2D saja sudah bisa terlihat, hanya saja kadang apabila obygyn merasa ada yang tidak beres, beliau merujuk ke USG 4D ini supaya ketidakyakinan mereka bisa lebih detail terlihat. Untuk USG 4D sendiri, tidak bisa dilakukan oleh sembarangan obygyn. Rata-rata dari informasi yang saya peroleh, dokter yang dapat melakukan USG 4D adalah yang sudah mengambil subspesialis fetomaternal yang khusus menangani kelainan pada janin.

Oke, jadi rencana USG 4D ini harus sudah di planning dari jauh-jauh hari. Kenapa? Karena dokter yang 1 super rameee bangett. Yap, dia adalah dr.Bambang Karsono, SpOG(K). Beliau praktek di 2 tempat, yaitu di Klinik Spesialis Moegni, dan 1 lagi di RSIA YPK Mandiri. Melalui baca-baca review orang, beliau merupakan dokter yang sudah lumayan sepuh di bidangnya, dan memang benar, sangat teliti.

Untuk bisa ketemu dokter yang 1 ini, kita harus sudah daftar dari jauh-jauh hari minimal 1 BULAN sebelumnya kalau mau konsultasi di klinik spesialis Moegni, dan minimal 2 BULAN apabila akan konsultasi di RSIA YPK Mandiri. Karena kita memang sudah planning untuk 4D di perjalanan kehamilan bulan ke 6 menuju 7, maka saya booking di klinik Moegni, karena masa tunggunya lebih singkat yaitu 1 bulan.

Di klinik spesialis Moegni, kita cukup daftar nama terlebih dahulu, nanti 1 hari sebelumnya, pihak klinik akan menginformasikan mengenai nomor antrian kita beserta kisaran jam praktek dokternya. Oh ya, kalau disini, semua transaksi dilakukan serba CASH. Jadi jangan lupa tanyakan kepada pihak klinik perkiraan biaya nya ya!

Setelah menunggu, akhirnya saya bisa ketemu dedek di USG 4D tanggal 17 April 2017 yang lalu 😊

Ketika pertama tiba di Klinik Moegni, kita akan mengisi form biodata, kemudian menginformasikan USG yang akan dilakukan, 2D atau 4D. Setelah itu, tinggal menunggu giliran untuk menunggu. Perkiraan awal adalah pukul 3.30 sore. Tapi hari itu saya datang memang sudah agak telat, sekitar pukul 4.30 sore. Realisasinya, menunggu kurang lebih 1 jam, kemudian tiba giliran saya.

Ketika di dalam, dr. Bambang bertanya, apakah ada surat rujukan dari obygn saya? Apakah ada keluhan? Kalau tidak ada, langsung menuju bed untuk melakukan USG.
Happy banget ketika USG 4D ini, karena terlihat cukup jelas karena warnanya USG nya coklat, berbeda dengan USG 2D biasa yang masih hitam-putih. Tapi sayang, mukanya enggak keliatan, karena udah bolak balik ditungguin eh mukanya ditutupin terus mungkin mau kasih surprise yaa ke mami papinya pas lahir aja baru boleh lihat. Hehe.

Dokternya cukup teliti, semua dilihat mulai dari bagian muka, di cek apakah bibirnya bagus atau tidak, jumlah organ-organnya lengkap, jenis kelaminnya, sampai tulang belakangnya juga dihitung jumlah ruasnya, di cek bengkok atau tidak, dan ketika di zoom jelas banget! Dokter Bambang sempet goyang-goyangin perut saya supaya dedeknya enggak nutupin mukanya pake tangan, eh cuma sayang ternyata bukannya digeser tangannya, malah ditutup mukanya dengan kepalan tangan  1 lagi huhu. Mungkin dedeknya malu ya? 😃 Tapi enggak apa-apa deh, yang penting menurut pemeriksaan dokter, thanks God semuanya bagus, lengkap, dan semoga sehat-sehat terus sampai lahiran 😊

Lama pemeriksaan di dalam sekitar 20 menit, kalau sudah tidak ada lagi yang akan ditanyakan ke dokter, maka kita diperbolehkan untuk menyelesaikan pemeriksaan, dan menunggu di luar untuk print-out hasilnya.

Nah, setelah di print-out, sayangnya, yang di print hasilnya hitam-putih seperti print 2D. Awalnya saya agak bingung, ‘Kok dapetnya print hitam-putih ya? Padahal tadi di awal cek nya 4D, harusnya kan warna coklat dong.’ Akhirnya daripada bingung-bingung, saya dan suami coba memastikan nya ke tempat pendaftaran, karena kebetulan jumlah tertagih yang ada di bon juga lebih murah dari yang diinformasikan di awal. Ternyata, setelah diberikan penjelasan oleh suster, dokter Bambang memang tidak akan meng-charge 4D apabila muka dedeknya enggak kelihatan jelas.

Kyaaaa baik banget yaaa Pak Dokter. Tapi padahal kepengen koleksi print out yang warna coklat sih hwhw. Tapi yasudalah yang penting dedeknya lengkap dan sehat-sehat ya.

Untuk biaya pemeriksaan:
Biaya USG 4D (all-in): Rp.1.000.000

Biaya USG 2D (all-in): Rp.720.000 (ini jumlah yang di charge karena awalnya 4D jadi 2D karena muka dedeknya agak ketutupan).

Sekian cerita saya mengenai pengalaman USG 4D bersama dokter Bambang, mudah-mudahan dapat memberikan tambahan informasi buat para mom-to-be ya! 😊

Yang pasti, semoga dedeknya senantiasa sehat selalu yaa 😊


Cheers, 

Feimi Wijaya

All About Susu Hamil

Oke sekarang saya mau ngebahas soal susu hamil.

Jadi ceritanya, waktu awal-awal tau hamil, saya langsung tanya ke dokter, ‘Dok, perlu minum susu hamil enggak ya? Kira-kira susu apa yang bagus?’

Terus dokternya bilang ‘Oh iya boleh, ini saya kasih tester ya’

Ternyata begitu dikeluarin susunya adalah Prenagen 😃

Testernya berbentuk susu bubuk di kotak kecil, yang bisa buat 2x minum lah kira-kira.

Sebenernya mau minum susu apa aja itu boleh-boleh aja, terserah preferensi masing-masing. Tapi berhubung saya orangnya dari kecil suka banget minum susu, jadinya malah excited buat nyoba-nyobain susu berbagai macam merk hehe.

Tapi namanya beda dokter, beda orang, beda preferensi.

Ada dokter saudara saya yang menyarankan minum susunya seperti susu Greenfield atau susu UHT kurang lebih 750ml per hari, ada juga dokter yang memberikan kebebasan sama pasiennya mau minum susu apa aja. 

Kalau dokter saya pribadi menyarankan susu hamil, karena menurut beliau susu hamil itu kondisi vitaminnya sudah diformulasikan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil. Dan somehow, I agree with the statement.

Yaudah mari kita mulai ya.

1.     Prenagen
Susu Prenagen ini ada 2 macam, ada susu prenagen biasa dan prenagen esensis. Kalau yang esensis itu diformulasikan supaya enggak terlalu enek, jadi buat calon ibu yang enggak biasa minum susu, masih bisa minum susu ini karena baunya enggak terlalu menyengat baunya, sehingga tidak menyebabkan calon ibu mual dan muntah.

Waktu itu saya mencoba susu prenagen yang biasa, bukan yang esensis (sample yang diberikan dokter), rasa vanilla. Menurut saya sih susunya agak kurang enak ya, soalnya agak encer, baunya sih lumayan menyengat, tapi saya enggak problem sama baunya ini, cuma ya itu, tetep kurang suka aja karena terlalu encer.

Harganya sih saya enggak ngecek, karena dari testernya juga udah enggak suka :D Jadi silahkan cek di toko sebelah ya! haha.

2.     Frisomum



Susu ke-2 yang saya coba dan ternyata saya suka banget sama susu ini adalah Frisomum. Semua variant yang saya coba yang vanilla ya karena memang sukanya dari dulu kalau susu bubuk yang rasa vanilla 😊

Susu Frisomum ini rasanya manis, ya mungkin agak manis banget ya, tapi oke lah, terus wanginya enak, kentalnya pas ketika diseduh, jadi benar-benar recommended menurut saya.
Untuk ulasan kandungan gizi nya bisa dilihat di foto ya, karena susah juga membahas komparasi nya, karena saya bukan ahli gizi, jadi takut salah komen :D

Nah untuk masalah harga, rata-rata susu Frisomum ini dijual di kisaran Rp 80.000 - Rp 90.000 / Kaleng. Harganya berbeda-beda antara supermarket 1 dengan lainnya, tapi ya rata-rata segituan :)



3.      S-26 Mama



Susu hamil S-26 ini sayangnya enggak masuk Indonesia, padahal susu bayi dan anaknya available disini. Jadi waktu itu saya titip susu ini sama mama saya yang waktu itu sedang ke Singapore.
Susu di Singapore itu enggak ada yang ukuran kecil, seperti frisomum 450ml, kalau di Singapore itu ukuran susu rata-rata 900ml. Lumayan besar, cukup lah buat minum hampir sebulan kalau minum susu rata-rata sehari sekali. Kalau ga enak gimana? Ya resiko sih, tapi ya tetep dibeli soalnya penasaran hehe.

Kalau susu S-26 ini agak beda sama susu frisomum atau prenagen, karena rasanya tuh susunya lebih kental, terus pas diminum itu berasa kayak ada omega 3 nya. Cuma karena omega 3 nya dicampur dengan susu, jadi tidak ada bau yang sangat mencolok sih, hanya saja ketika sudah ditelan lumayan berasa ya ada bau-bau ikan kod gitu. Terus berasa sih kayaknya rich banget vitaminnya (entah lah apa ini hanya sugesti semata) tapi semoga saja tidak. Untuk table gizinya bisa dilihat di foto di bawah ya 😊 Untuk harga, waktu itu saya beli di SGD 29.40 / kaleng, atau sekitar Rp 294.000 (asumsi 1SGD = Rp 10.000). Belinya di Fair Price :D




4.      Mamil



Susu Mamilac ini adalah susu yang diproduksi dari Danone Nutricia. Entah lah, lagi-lagi ga masuk Indonesia. Enggak tau juga kenapa ya? Padahal kan Danone juga ada disini. Nah kalau susu yang 1 ini, rasanya lebih mirip-mirip frisomum, tapi enggak terlalu manis. Mungkin manis banget itu kebanyakan gula kali ya? Haha. Tapi gapapa deh, jadi cepet kenyang juga kalau manis-manis hihi.

Susunya recommended juga, cuma ga sampe bikin berasa wah gimana gitu sih, ya tapi overall oke lah. Untuk keterangan gizinya bisa dilihat di foto di bawah ini ya. Harganya sama juga dengan S-26, yaitu SGD 29.40.



5.      Similac


Susu Similac ini jadi susu yang saya coba terakhir setelah semuanya habis. Nah kalau Similac ini, diproduksi oleh Abbott International. Produsen susu Pediasure dan Ensure kalau yang produknya available disini. Tapi ya again and again, enggak tersedia disini, jadi belinya mesti titip temen kali ya yang ada di Singapore hehe. Susu ini berasa banget banyak vitamin nya, tapi sangat tidak recommended buat kamu yang sensitive sama bau susu, karena berasa lebih enek, sama agak kayak ada asem-asemnya. Terus kalau sisa gelasnya kelamaan di sink washtafel, kadang bisa berkerak gitu. Untuk harganya sama aja dengan 2 merk susu di atas yaitu SGD 29.40 / kaleng.

      Nah ini untuk kandungan gizinya ya.
    


Kesimpulannya: Kalau saya sih sebenarnya paling suka yang Mamil, soalnya dia lumayan light rasanya, gak enek sama sekali, cuma kan susah ya carinya. Untuk susu sehari-hari, saya minumnya Frisomum aja karena manis dan kandungan gizinya cukup oke 😊😊

Nah itu dia sekilas mengenai jenis susu hamil yang menjadi my current collection saat ini. Apapun susunya, pokoknya yang penting berguna dan bermanfaat buat dede yang di dalam perut ya, biar selalu senantiasa sehat sampai lahir 😊

My current collection 

Disclaimer: I'm not a nutrisionist, so, all the explanation above are purely based on my experience and my own opinion

Cheers,

Feimi Wijaya

Pregnancy Sign

Hello para mom-to-be !

Deg2an udah telat beberapa hari datang bulan, pasti langsung mikirnya ‘wah jangan2 hamil’

Eits, tunggu dulu. Coba di cek dulu menggunakan test pack nya, dan jangan langsung percaya ya sama yang namanya TP (test pack). Harus kudu banget sabar, dan rajin check and recheck.

Kenapa? Karena namanya TP itu suka banget Pehapeee!

Entah ya, karena saya yang kurang berpengalaman, atau memang hasilnya TP nya yang suka kurang baik.

Saran saya, coba stock TP beberapa buah, dan dari merk yang berbeda2. Jadi ketika kita mendapat hasil 2 garis, walaupun garis ke-2 samar-samar, ada baiknya dicoba lagi dengan TP dari merk berbeda. Oke jika hasilnya sudah menunjukkan 2 garis, jangan langsung percaya, pastikan apabila selama 3 hari berturut-turut hasilnya sudah menunjukkan 2 garis, baru deh bisa percaya kalo udah positif hamil 😊

Ketika kamu udah yakin kalau kamu udah positif hamil, periksakan diri ke dokter segera, supaya bisa dapat feedback dari dokter dan bisa cepet2 dikasih vitamin plus dipantau perkembangan dedenya.
Kalau pengalaman saya dan dari beberapa artikel yang pernah saya baca, setelah pertama kali memeriksakan diri ke dokter, beliau memberikan 3 macam vitamin, yaitu kalsium, multivitamin yang terdiri dari minyak ikan, asam folat dan vitamin lainnya, plus dikasih penguat kandungan, yang diminum hingga 3 bulan pertama, yang fungsinya mencegah keguguran pada janin.

Saat pertama kali cek, saya waktu itu di USG nya bukan dari perut, melainkan dari bawah, supaya lebih jelas katanya, dan waktu pertama kali di cek itu sudah ada semacam kantung kecil untuk pembentukan janin. Hanya saja waktu itu dokter mengatakan kantung janin nya seperti gepeng, karena seharusnya bulat, jadi saya disuruh bed rest 1 minggu, kemudian kembali lagi ke dokter untuk dipantau perkembangannya. Bentuk kantung janin yang gepeng tersebut dapat disebabkan karena kontraksi rahim yang berlebihan, karena terlalu banyak bekerja atau bergerak, serta kelelahan.

A WEEK LATER

Puji Tuhan setelah 1 minggu kemudian saya kembali, bentuk kantung janin nya sudah bagus bentuknya, dan yang lebih mengejutkan lagi sudah ada semacam ‘isi’ di dalam kantungnya tersebut. Ternyata sudah ada detak jantungnya yang bisa diukur ketika USG. Dan pada waktu itu, saya merasa benar-benar seperti what a miracle, enggak pernah se-bersyukur saat itu. God is great all the time 😊

Setelah di cek dan hasilnya bagus, kemudian dokter menyarankan saya untuk kembali lagi bulan berikutnya saat control bulanan. Makan makanan yang bergizi seperti sayur, buah-buahan, kacang-kacangan, minum susu, sangat disarankan oleh dokter. Namun ada beberapa hal yang dilarang oleh dokter seperti makan makanan mentah atau tidak matang, makanan laut seperti kerang, makanan coklat tidak lebih dari 100 gram per hari, minum teh tidak lebih dari 5 gelas per hari, dan minum kopi tidak lebih dari 2 gelas per hari. Sisanya sih boleh2 saja 😃

Oh ya selain makan-makanan bergizi, tidak beraktivitas terlalu berat juga sangat disarankan apalagi di trimester pertama, karena kalau kecapekan, janin nya berisiko keguguran. Selain itu, saya juga pernah membaca walau tanda kehamilan sudah ada kantung janinnya, tapi harus dipastikan kantung janinnya ada isinya, karena jangan sampai hanya kantung janin kosong (blighted ovum) yang menyebabkan tidak ada janin yang berkembang di dalam kantung tersebut, dan ya mau tidak mau harus dikuret

The 1st Trimester (3 bulan pertama)

3 Bulan pertama benar-benar drama banget, ada yang katanya gejala hamilnya muntah-muntah di pagi hari atau katanya morning sickness. Tapi tahukah kamu kalau ternyata morning sickness itu tidak hanya terjadi di pagi hari loh! Ternyata itu hanya istilah, karena most likely ibu-ibu hamil pada mual dan muntah di pagi hari, tapi banyak juga yang lebih beratnya di sore atau malam hari seperti saya hehe. Jadi kalau pagi-pagi gak kerasa apa-apa, begitu mulai jam 3 sore sampai menjelang tidur biasanya perutnya lebih ga enak, lebih jadi susah makan, dan lebih gampang enek.

SIAPKAN KANTONG PLASTIK DARURAT

Terdengar sepele, tapi ternyata penting banget loh!
Waktu awal-awal kehamilan, bener-bener ga nyangka bakalan muntah di tengah jalan. Padahal jaraknya deket, paling cuma 20 menit, dan kejadiannya benar-benar ga ada aba-abanya! Lagi di tengah ngobrol sama suami di mobil, tiba-tiba enek, ga ada aba-aba, ga punya plastic, eh yaudah aja gitu langsung muntah. Jeng jeng… speechless juga sih, karena muntahnya kok ga pake aba-aba ya wkwk. Tapi ya gimana lagi namanya juga pengalaman pertama, makanya sejak saat itu langsung deh sedia kantong sebelum muntah, daripada mobilnya berantakan kan? Lebih ga lucu lagi dong hehee.
Intensitas muntah itu juga ternyata beda-beda tiap orang, kalau saya pribadi paling muntah itu sekitar 3x aja waktu di awal kehamilan, sisanya sih ya paling enek sama mual-mual aja. Tapi kalau temen saya, ada yang cerita hampir tiap hari mual sama muntah bisa 2x sehari, jadi ya balik lagi ke masing-masing pribadi.

GAMPANG NGANTUKAN

Ibu hamil ternyata gampang ngantukan ya?

Dulu sih ngeliat orang-orang di kantor yang lagi hamil suka heran, kok ibu-ibu hamil gampang banget ngantuk ya? Mungkin dia Lelah haha.

Eh pas ngerasain sendiri baru berasa, iya loh entah kenapa 3 bulan pertama itu berat banget rasanya, pulang kerja, sampe rumah langsung tidur, pagi-pagi susah bangun pagi juga, pengennya nempel Kasur terus. Weekend maunya leyeh-leyeh. So not productive!


Ternyata memang begitu adanya, karena tubuh kita sedang adaptasi, jadi tubuh kita bekerja lebih berat, sehingga kita jadi mudah ngantuk. Intinya, jangan kecapekan, banyak minum air putih, dan istirahat yang cukup ya supaya sehat-sehat selalu 😊

Bridezilla - Tips for Wedding Preparation

Hello Bridezilla! Bagaimana persiapan pernikahannya? Sejauh mana progressnya? Sudah rampung semua kah persiapannya? Atau masih bingung harus memulai darimana?
Tenang, kamu enggak sendirian, been there done there! Enggak bermaksud menggurui, tapi disini, I just wanna share my experience, tapi lebih ke tips and trick dalam mempersiapkan pernikahan. Gak berarti wedding saya kemarin perfect 100%, oh enggak, justru saya mau share beberapa pengalaman yang terlewatkan, supaya teman-teman yang membacanya enggak mengalami kejadian serupa.
Yuk kita mulai!

First thing first, survey ke wedding fair dan baca-baca review.
Setahun ada lebih dari 3x penyelenggaraan wedding fair, baik itu yang diselenggarakan umum seperti misalnya di JCC (Jakarta Convention Center), atau yang diselenggarakan oleh pihak hotel beserta vendor-vendor yang berpartisipasi (seperti Ritz Carlton Hotel). Kalau saya pribadi lebih suka ke pameran yang seperti di JCC itu, Karena vendornya biasa lebih banyak, kecuali kita memang mau buat resepsi nya di hotel tertentu, nah langsung aja cus ke hotel yang ada pameran.

Menurut saya, ke wedding fair itu ga perlu sering-sering amat, maksimal 3x sepertinya sih sudah cukup ya. Kenapa harus 3x? Karena yang pertama, kita survey, tanya-tanya dulu buat cari tahu harga dan buat hitung-hitung budget, datang yang ke-2 buat liat-liat lagi dan DP targeted vendor kita seperti misalnya venue, catering, wedding dress and suit, dan cari-cari lagi vendor yang masih kurang. Nah kalau yang terakhir biasanya sih pas final ya, misalnya kita butuh buat DP-in undangan dan souvenir, yang biasanya baru kita booking sekitar 2 atau 3 bulan sebelum hari H pernikahan kita.

Baca-baca review ini penting banget, Karena kita bisa belajar dari pengalaman orang lain sebelumnya tentang vendor-vendor yang akan kita hire untuk hari H wedding kita, apakah recommended atau enggak. Kita juga harus teliti liat-liat hasil karyanya (terutama untuk fotografi) supaya tidak kecewa pada akhirnya.

Kapan, dimana, buat berapa undangan?

Nah ini pertanyaan wajib yang harus kamu siapin jawabannya sebelum survey ke wedding fair. Apalagi kita pasti yang utama cari venue dulu dong, Karena venue itu yang paling suka rebutan. Kalau ditanya kapan, dan kita belum ada bayangan tanggal, ya dikira-kira dulu aja nih misalnya bulan berapa. Kan 1 bulan ada 4 minggu, nah kita bisa sekalian tandain, di venue A, yang available tanggal berapa aja, venue B, tanggal berapa. Jadi once kita fix, udah tinggal booking deh J

Berapa undangan rencananya?
Kira-kira aja sih average itu 500 undangan, berarti 1000 orang ya. Kalau kita mau buat lebih intimate wedding, kita bisa bilang 200-300 undangan, kalau mau lebih besar lagi ya bisa aja 1000, 2000 undangan (ya mungkin ini kalau kita anak pejabat, anak konglomerat atau anak artis ya yang relasinya buanyak banget). Kenapa kita harus udah punya bayangan berapa undangan? Karena dari undangan itu kita bisa punya bayangan si venue A,B,C ini cukup enggak buat menampung semua tamu-tamu kita kelak.


Siapin tema atau adat.

Nah ini berlaku buat teman-teman yang akan menikah menggunakan adat yang berbeda antara 2 keluarga. Kalau saya sih simple, just international wedding. Kalau yang adat, sejauh yang bisa saya simpulkan dari perjalanan ngobrol-ngobrol dengan teman-teman saya, sebenarnya semua tergantung kesepakatan. Kalau 2-2nya Jawa/Sunda sih enak, mau akad atau resepsi 1 macam saja. Nah kalau misalnya keluarga calon suami Padang, kitanya Palembang, nah bingung kan gimana adatnya, ya sebaiknya dibicarakan dulu antar ke-2 keluarga, Karena menikah itu kan menyatukan 2 insan dan keluarganya, jadi ga bisa diputusin sepihak aja J

Oiya selain adat atau tema besar, pemilihan penentuan warna juga penting, terutama untuk dekor, setelah menentukan warna dekor untuk bunga-bunganya, baru kemudian menentukan warna untuk baju orang tua, siblings, bridesmaid, penerima tamu dan penerima angpao.

Buat budgeting

Oke, jadi gimana udah selesai survey-survey ke wedding fair? Yuk saatnya buat budgeting!
Menurut saya hal ini penting banget, untuk mengatur total pengeluaran dari seluruh biaya wedding, maupun untuk mengatur pengeluaran cash flow kelak. Apalagi kalau wedding itu banyak banget biaya printilan yang dikiranya dikit, eh tau-tau pas dijumlahin jadi banyak. Jadi yaa bikin yang simple aja menurut saya, paling gampang sih di excel. Formatnya terserah aja, yang penting bisa mencakup semua biaya-biaya yang dibutuhkan. Oiya, jangan lupa dari budget yang ada, buat juga berapa toleransi yang bisa kamu persiapkan apabila ternyata biaya wedding melebihi apa yang sudah kamu budget-kan sebelumnya (kalau saya sih kemarin ini sekitar 20% dari total budget).

Buat to-do-list

Mau nikah itu benar-benar menguras hati dan pikiran, jadi jangan heran kalau banyak kerikil-kerikil yang membuat kita dan pasangan mungkin berantem Karena hal-hal kecil. Maklum, tense nya lagi tinggi, silang pendapat sedikit saja langsung deh ngambek. Untuk mengatasinya, saya dulu membuat to-do-list item apa saja yang harus dipersiapkan, termasuk kapan harus survey-survey atau ketemu vendor. Selain itu buat juga target bulan berapa harus udah booking semua yang kamu butuhkan untuk wedding.

Menurut saya, ini urutan dari yang harus dipersiapkan jauh-jauh hari sampai yang last but not least untuk dipersiapkan:
-        -  WO (wedding organizer).
Ini sebenernya pilihan, bisa di awal, atau di urutan agak terakhir. Kalau kamu gamau pusing, atau kamu sibuk banget sampai susah untuk ngatur jadwal ketemuan dengan para vendor, ada baiknya kamu menghire WO untuk full service nya, dari mulai persiapan sampai hari H. kalau sudah begini, jadi ini adalah hal pertama yang perlu kamu persiapkan, Karena kamu ga perlu pusing lagi nyari-nyari sendiri vendornya, tinggal nunggu tawaran-tawaran, kalau cocok, deal J
Kalau Cuma butuh bantuan WO di hari H, nah bisa aja disiapin sekitar 6 bulan sebelum, Karena mereka juga bisa reminder hal printilan apa yang perlu dipersiapkan supaya enggak terlewatkan, dan juga kita jangan terlalu dekat untuk hire WO, Karena biasanya WO suka gamau, idealnya paling mepet sekitar 2 bulan sebelum.

-       -   Venue.
Udah jadi rahasia umum venue harus disiapkan dari jauh-jauh hari, karena suka rebutan sama orang apalagi kalau tanggalnya bagus banget dan unik, misalnya 12-12-2012. Selain itu kalau sudah menentukan venue, kita bisa menentukan vendor berikutnya, misalnya dekor, catering dan fotografi, Karena kadang ada beberapa tempat yang mewajibkan kita untuk menggunakan vendor rekanan dari mereka, jika tidak, maka kita akan dikenakan charge yang lebih tinggi.

-        -  Dekorasi
Untuk dekorasi, gini emang harus diputusin dari jauh-jauh hari, supaya yang lain bisa ditentukan, yaitu pemilihan warna untuk hal-hal printilan lainnya seperti warna kain dan warna undangan.

-        -  Catering
Kalau catering ini, biasanya banyak orang menentukan dari jauh-jauh hari, Karena biar tenang aja, soalnya ini salah tau komponen pengeluaran dari wedding cost yang paling besar. Setuju?

-        -  Wedding dress dan wedding suit.
Namanya juga mau jadi raja dan ratu semalam, pastinya kamu harus mempersiapkan yang terbaik buat dirimu. Bisa ke bridal pilihan, sanggar atau bahkan desainer pilihanmu tetap harus dipersiapkan jauh-jauh hari, Karena it takes time to make it, atau sekedar kamu harus save the date karena takut rebutan juga sama yang lain.

-        -  Makeup.
Kalau kamu memilih wedding dress nya di bridal, biasanya udah termasuk make up, tapi balik lagi ke kamu, suka gak? Atau mau cari yang lain lagi? Nah, kalau buat wedding dress nya di desainer, biasanya enggak dapet makeup, so, harus rajin-rajin deh comparing 1 to another MUA yang sesuai sama hati kamu.

-        -  Photographer.
Moment yang cuma ada sekali seumur hidup ini jangan sampai disia-siakan. Dari jauh-jauh hari kita harus udah hunting orang-orang yang akan jepret-jepret kita di hari H wedding nanti.

-        -  Prewedding.
Mau prewed atau enggak ini sebenernya cukup tentative. Ada pasangan yang memilih memajang foto-foto lamaran saja, atau foto tunangan, ada yang memang mau foto prewed. Kalau mau prewed, sebaiknya disiapkan 5 bulan sebelumnya, supaya yang edit foto punya banyak waktu minimal 1-2 bulan untuk edit foto-foto kita, cetak ke kanvas besar untuk dipajang, atau cetak foto yang kecil-kecil yang biasa dipajang di pintu masuk.

-        -  Entertainment.
Kalau urusan entertainment ini juga tetep urusan preferensi, kita mau MC nya yang bagaimana, terutama untuk pemain music dan penyanyinya, mau komposisi yang seperti apa, mau yang rame, yang elegan seperti orchestra gitu, atau yang acoustic-an. Semua balik lagi ke selera music kamu dan pasangan.

-        -  Undangan dan Souvenir. 
      Urusan undangan dan souvenir menurut saya enggak perlu dari jauh-jauh hari sekali, Karena ini harus dipastikan dulu, hari pernikahan beserta tempatnya untuk akad/pemberkatan beserta resepsi. Souvenir nya juga begitu, menyesuaikan jumlah undangan yang akan kita sebar.


Jangan terlalu focus sama resepsi, masih ada persiapan akad/pemberkatan

Jangan dikira persiapan akad atau pemberkatan ini gampang loh, bahkan menurut saya sih persiapan pemberkatan lumayan bikin pusing juga. Karena menyangkut urusan legalitas, jadi banyak dokumen-dokumen yang emang harus kita list untuk di submit ke KUA atau untuk persiapan catatan sipil. I will share my experience on another thread supaya bisa lebih focus J

Usahakan pergi ke kantor vendor sebelum deal

Nah, ini yang kadang terlewatkan ya. Karena keterbatasan waktu dan kesibukan kita, kita pasti selalu berupaya untuk ketemuan misalnya di coffee shop, café atau restoran. It’s okay, sampai kamu deal harga, nah sebelum kasih DP, kalau bisa cek dulu ke kantornya, hanya sekedar background checking, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Gamau kan memberikan DP ke orang yang salah? Lebih baik susah sedikit, daripada best day of our life jadi berantakan.

Nah, itu sedikit tips-tips dari saya, mudah-mudahan membantu teman2 yang sedang mempersiapkan your wedding dream J

DO:
-         -  Prepare your to-do-list
-         -  Libatkan keluarga & WO
-         -  Cuti 3 hari sebelum, hal ini membantu kamu mempersiapkan hal printilan yang sekiranya masih kurang
-        -  Ambil your wedding dress & groom’s suit at least 2 days before, supaya kalau masih kurang fit in di badan, masih bisa sedikit di permak
-       -   Pampering yourself at least 3 days before D-day. Melakukan scrubbing, massage, spa, membantu banget relaxing your brain, sehingga tidak terlalu stress menghadapi wedding day
-       -   Sebar undangan at least 3 weeks before buat sanak saudara yang di luar kota, 2 weeks before buat kerabat yang sekota. Kenapa jangan terlalu lama dan jangan terlalu dekat? Kalau terlalu lama nanti keburu lupa, kalau terlalu dekat, nanti takutnya ada undangan yang gak sampe, atau mereka keburu punya acara lain.
-        -   Place your souvenir, photos, and other things on venue before D-day. Jadi kamu ga perlu pusing2 lagi di hari H.
-        -   Hari H kamu adalah princess, jadi kamu udah ga seharusnya lagi pusing dengan hal-hal kecil related to the party.

DON’T:
-       -    Don’t worry too much. Hal ini Cuma bakal bikin hidupmu makin ribet menjelang hari H. Nobody’s perfect, tapi as long as kamu ngelakuin yang terbaik, mudah-mudahan semuanya juga berjalan dengan baik.
-       -    Don’t sleep late before the Day. Deg2an? Udah pastii! Tapi tidur cukup sangatlah perlu untuk menambah stamina kamu di hari H, supaya enggak mata panda, gak kucel, gak bikin mood kamu berantakan.
-       -    Don’t compare so many things. Comparing sah-sah aja, tapi kalau saya pribadi ga suka comparing terlalu banyak vendor, apalagi kalau memang udah dapet yang cocok yaa. Karena semakin banyak pilihan udah pasti semakin banyak galau yang gak kelar2 hehe
-           
Just enjoy the preparation!

Feel exhausting? Yes, it will.

Believe it, the preparation of the wedding is the first time you build the bonding with your partner.
It just the beginning, more problems yet to come on starting new family.

So, don’t stop trying and get tired yaa hihi.

Good luck, ladies! XoXo



Kompetisi Tak Terlihat.

SUKSES.

Apa sih artinya Sukses?

Lelah aku mendengarnya. Bingung tak tentu arah. Bosan mendengarnya.

Entahlah.

Semua orang mau sukses.

Semua orang tau teorinya, tapi kebanyakan dari mereka, bingung bagaimana memulainya.

Salah 1 nya ya saya, apalagi di umur almost a quarter century. It's about struggling, for yourself. By yourself.

Apalagi di era dunia digital, semuanya serba med-sos. Apa2 di publish di med-sos. Semua terlihat bagus dari luar, tapi belum tentu aslinya juga begitu.


Ngeliat orang punya pekerjaan keren, jadi kepengen kerja kantoran.
Ngeliat orang dapat beasiswa ke luar negeri, kepengen juga kuliah lagi.
Ngeliat orang punya bisnis sukses dan berhasil, jadi kepikiran resign dari pekerjaan sekarang, mau punya bisnis juga.
Ngeliat orang nikah, mau nikah juga, padahal belum siap lahir batin buat menghadapi hal-hal yang lebih besar setelahnya.

Setelah kebanyakan ngeliat orang, apa yang saya lakukan?

Termenung dan merenung.

Tiap hari waktu berjalan, hari demi hari, menit demi menit, detik demi detik. Hanya melihat, memperhatikan orang-orang sekitar, tanpa sadar bahwa kita juga punya waktu yang sama, yang bisa habis begitu saja jika kita hanya berdiam diri. Yang akan habis begitu saja, jika kita cuma duduk-duduk saja, scroll up and down our media social, eh tau2 hari sudah larut malam. Ujung-ujungnya? Not productive at all.

Theoretically, kita tahu, mencapai kesuksesan tidaklah mudah, apalagi jika kita harus memulainya dari bawah. Berbagai penolakan pasti akan kita hadapi, tapi percayalah semuanya akan berbuah manis ketika waktunya tiba.

SEBUAH PERENUNGAN

Pernah ga sih kalian komentar ketika melihat teman kalian ngepost yang oke banget di Path or Instagram like this 'Wah keren banget ya dia sekarang, udah bisa punya ini, punya itu, jalan-jalan kemana-mana'

Oke itu adalah hal pertama yang memicu saya untuk keluar dari zona nyaman saya ketika sudah bekerja di sebuah perusahaan setelah 3 tahun lulus kuliah. I looked back myself, "Where am I for the past 3 years?." Ngeliat orang lain sudah punya ini dan itu, tapi diri sendiri gini2 aja sepertinya. Bukan berarti bekerja atau pekerjaan saya sebelumnya ini tidak bagus lho ya, tapi lebih buat refleksi diri sendiri, life goal yang selama ini pernah ada, dan masih banyak hal yang belum tercapai.

Banyak juga kok orang yang bekerja, dan sudah berhasil, seperti misalnya, dia happy banget di tempat dia bekerja, itu juga salah 1 yang bisa bikin kita berhasil di tempat kita bekerja. Selain itu, misalnya kita juga sering mendapat kepercayaan untuk mengemban suatu pekerjaan yang berat, dan itu adalah suatu tantangan besar buat kita, ketika berhasil, menurut saya, itu adalah suatu kesuksesan yang tak ternilai buat hidup kita. 

Semakin sering baca berita, nonton tv, banyak banget anak-anak jaman sekarang yang udah bisa sukses, dengan cara mereka masing-masing. Hal ini yang membuat saya yakin, apapun itu, pilihan hidup kita, selama kamu yakin dan percaya, pasti ada aja jalannya.

Selama ini, SUKSES mungkin bagi sebagian orang hanya melulu soal materi, tapi menurut saya, sukses itu bisa banyak hal. Ketika kamu bisa menginspirasi banyak orang, banyak hal, itu adalah suatu kesuksesan yang tak ternilai. Ketika tujuan utama kita sukses hanya soal materi, mungkin kita akan mengesampingkan banyak hal, seperti kehidupan sosial dengan sesama, kehidupan beragama, dan lain-lain.

BANYAK JALAN MENUJU ROMA

Banyak jalan menuju Roma = Banyak jalan menuju sukses

Enggak harus jalan-jalan keliling dunia kalau mau dibilang sukses.
Enggak harus jadi President kalau mau dibilang sukses.
Enggak perlu bergaya mewah kalau mau dibilang sukses.
Enggak perlu jadi orang lain kalau kamu mau dibilang sukses.

It's all about your life, your choice, your own path, ga usah dengerin tetangga kiri-kanan, pokoknya kalau suka apa ya jalanin aja. Ada resikonya? Tanggung sendiri juga. Kata orang gak kece? Ah biarin aja, mereka juga belum tentu betul juga, ya kan?

Begitulah hidup, kadang terlalu sering melihat ke atas, bikin kita lupa bersyukur.

Terlalu sering melihat ke bawah, kita jadi merasa jumawa, dan cepat berpuas diri.

Semoga kita bisa semakin bijak menghadapi derasnya pencitraan di dunia maya, karena belum tentu di dunia nyata, kenyataannya seperti itu juga.

Itulah suatu perenungan saya pada malam hari ini. Moga-moga ga cuma saya yang masih ada galau-galaunya di umur segini. Haha.

Semoga besok pagi kita bisa lebih semangat lagi ya memulai hari! Yey! :)